Suku Bunga Bakal Dipangkas, Rupiah Bisa Tekuk Dolar Australia
Kurs rupiah menguat terhadap dolar Australia pada perdagangan Senin (6/5/19) kemarin, dan berpeluang besar kembali menguat pada hari ini Selasa (7/5/19).
Bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA) yang diprediksi memangkas suku bunga acuan pada hari ini dapat memberikan keuntungan bagi mata uang Garuda untuk menekan mata uang Kanguru.
Pada pukul 7:44 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 9.994,46 per dolar Australia, melemah tipis dibandingkan penutupan Senin di level Rp.9.992,60, melansir kuotasi Investing.
RBA akan mengumumkan kebijakan moneter pada pukul 11:30 WIB. Data dari Forex Factory menunjukkan prediksi suku bunga akan dipangkas 25 basis poin menjadi 1,25%.
Sejak bulan Agustus 2016, RBA selalu mempertahankan suku bunga acuan sebesar 1,50%, tetapi kondisi ekonomi Australia belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan sehingga diprediksi RBA akan memangkas suku bunganya.
Melansir media The West, analis dari UBS memprediksi RBA akan memangkas suku bunga acuan pada Mei ini atau Agustus mendatang. Hal senada juga diungkapkan oleh ekonom JPMorgan Chase & Co. di Sydney, Tom Kennedy. Dalam pandangannya, penurunan inflasi inti di Australia membuat bank sentral pimpinan Philip Lowe tersebut akan bertindak cepat.
Kennedy merupakan satu dari 15 ekonom yang memprediksi RBA akan memangkas suku bunga hari ini, berdasarkan survei Bloomberg.
Pemangkasan suku bunga biasanya berdampak negatif terhadap kurs mata uangnya, apalagi jika diikuti dengan pernyataan “membuka peluang penurunan lebih lanjut”.
Tidak hanya rupiah yang diuntungkan, semua mata uang mayor dalam dunia trading forex juga berpeluang akan menekan dolar Australia hari ini seandainya suku bunga benar-benar dipangkas.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Suara.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]