Ekonom Proyeksi BI Kerek Bunga Acuan 25 Bps Bulan Ini
Kalangan ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) September ini. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga dilakukan tidak terlalu agresif. Kenaikan hanya akan dilakukan sebesar 25 basis poin. Kenaikan dilakukan dalam rangka mengimbangi kebijakan suku bunga acuan yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat The Fed.
“Kenaikan ini hanya untuk mengimbangi saja, agar spread (jarak) terjaga. Dengan demikian, tidak ada tekanan capital flows (aliran modal) sekaligus mengurangi tekanan ke rupiah,” ucap Piter, Rabu (19/9). Sampai akhir tahun ini, Piter memperkirakan tingkat bunga acuan BI akan naik sampai 6 persen. Artinya, bank sentral nasional masih akan mengerek bunga acuan pada penghujung tahun sebesar 25 bps. Senada, ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memproyeksikan kenaikan bunga acuan BI pada bulan ini hanya sebesar 25 bps.
Namun, Josua memperkirakan setelah itu BI tak akan lagi mengerek bunga acuan sampai akhir tahun. BI sudah mulai sadar, tekanan terhadap rupiah tak cukup hanya diminimalisir dengan kebijakan kenaikan bunga acuan dan intervensi BI. Pemerintah perlu terlibat, salah satunya dengan memulihkan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD), sehingga tekanan kepada rupiah bisa ikut berkurang. “Kenaikan 5,75 persen itu sudah cukup, karena (pemerintah) juga meredam defisit transaksi berjalan,” katanya di Gedung DPR/MPR.
Sumber Berita : cnnindonesia.com
Sumber foto : KONTAN
[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]