Wall Street Ditutup Positif Menanti Data Ekonomi AS

Wall Street membukukan keuntungan pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), ketika imbal hasil obligasi pemerintah semakin meningkat dan investor menantikan data ekonomi AS.

Melansir Antara, Selasa, 26 September 2023, Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 43,04 poin atau 0,13 persen, menjadi 34.006,88 poin. Indeks S&P 500 menguat 17,38 poin atau 0,40 persen, menjadi 4.337,44 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 59,51 poin atau 0,45 persen, menjadi 13.271,32 poin.

Di antara sektor-sektor utama S&P 500, energi memimpin kenaikan dengan terangkat 1,3 persen, sementara sektor material naik 0,8 persen. Sektor-sektor defensif tertinggal, dengan kelompok konsumen bahan pokok melemah 0,4 persen.

Investor bergulat dengan kenaikan imbal hasil obligasi

Investor bergulat dengan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah ke level tertinggi dalam 16 tahun setelah The Fed memberikan prospek suku bunga jangka panjang yang hawkish.

“Ada tarik tarik-menarik antara investor yang tampaknya semakin khawatir mengenai ‘suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama’ dan pembeli bertanya-tanya mungkin kita telah melihat koreksi dan kita dapat mulai membangun dari level yang lebih tinggi ini,” kata CEO Horizon Investment Services Chuck Carlson.

Dengan semakin dekatnya akhir kuartal ketiga, investor mengatakan pergerakan pasar mungkin relatif tenang sampai perusahaan melaporkan hasil kuartalan dalam beberapa minggu mendatang.

“Tidak ada urgensi untuk secara agresif membeli kemunduran di dunia (suku bunga) yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan itulah yang harus dihadapi pasar dalam beberapa bulan mendatang,” kata Ahli Strategi Investasi Senior Edward Jones Angelo Kourkafas.

Investor sepanjang minggu ini akan memantau data termasuk data barang tahan lama dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi untuk Agustus, dan Produk Domestik Bruto kuartal kedua, serta pernyataan para pengambil kebijakan The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada Senin, 25 September 2023 inflasi yang tetap berada di atas target The Fed sebesar 2,0 persen tetap merupakan risiko yang lebih besar dibandingkan kebijakan ketat bank sentral yang memperlambat perekonomian lebih dari yang diperlukan.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Sindonews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *