Rupiah Tertekuk ke Rp15.335 Usai Data PMI Sektor Jasa AS Membaik
Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp15.335 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (7/9) pagi. Mata uang Garuda melemah 40,5 poin atau minus 0,26 persen dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah.
Tercatat dolar Singapura melemah 0,06 persen, yen Jepang minus 0,01 persen, dan won Korea Selatan minus 0,28 persen.
Lalu, peso Filipina dan dolar Hong Kong masing-masing menguat menguat 0,12 persen dan 0,02 persen. Di sisi lain, baht Thailand melemah 0,13 persen, rupee India minus 0,12 persen, dan yuan China stagnan.
Senada, mayoritas mata uang utama negara maju juga tampak melemah. Poundsterling Inggris melemah 0,08 persen, dolar Australia minus 0,11 persen, franc Swiss minus 0,01 persen, dan dolar Kanada minus 0,04 persen.
Tercatat, hanya euro Eropa yang menguat yakni 0,01 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong memproyeksi rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini. Menurutnya, pelemahan terjadi di tengah sentimen risk off di pasar.
Selain itu, rupiah juga tertekan oleh penguatan dolar AS setelah data Indeks Manajer Pembelian (PMI) sektor jasa yang menunjukkan data positif.
“Data PMI Service AS yang lebih baik dari perkiraan memicu kekuatiran inflasi dan naiknya ekspektasi pada prospek suku bunga The Fed (bank sentral AS),” imbuh Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Lukman pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.250 sampai Rp15.350 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Okezone.com