Tol Indralaya-Prabumulih Sumsel Resmi Beroperasi, Masih Gratis

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Indralaya – Prabumulih di Sumatera Selatan resmi beroperasi sejak Rabu (30/8). Saat ini, tarif tol sepanjang 64,5 kilometer ini masih gratis.

“Ruas Tol Indralaya-Prabumulih sudah dioperasionalkan dan saat ini belum dikenakan tarif. Mereka yang masuk dari Palembang dan keluar di Prabumulih, hanya dikenakan tarif Tol Palembang-Indralaya,” ujar Branch Manager Hutama Karya Cabang Tol Palembang-Indralaya Syamsul Rijal saat diwawancarai di Prabumulih, Sumsel, seperti dikutip Antara.

Perusahaan belum dapat memastikan kapan tol tersebut memungut tarif. Pasalnya, penentuan tarif diputuskan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Tanpa tarif tol ini belum dapat ditentukan berlaku hingga kapan, sebab kami masih menunggu keputusan dari PUPR mengenai penggunaan dan besaran tarifnya,” jelasnya.

Ia juga menerangkan lampu penerangan di ruas tol tersebut hanya ada di beberapa titik, seperti di u-turn maupun di jalan bersusun. Sebab, tol tersebut masuk kategori luar kota.

Mengenai rest area pada tol tersebut, pihaknya telah menyiapkan di sisi kiri dan kanan di KM 56, dan akan diisi oleh UMKM dari daerah setempat.

“Kemudian, kami juga sudah koordinasi mengenai SPBU, secepatnya akan diusahakan Pertamina, namun sementara ini akan buka SPBU modular terlebih dahulu hingga nanti sesuai dengan desain awal,” ungkapnya.

Executive Vice President (EVP) Divisi Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menambahkan Tol Indralaya Prabumulih sudah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada 7 Juli 2023 serta Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 872/KPTS/M/2023 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Simpang Indralaya – Prabumulih.

“Jalan tol ini sudah siap untuk kami operasikan karena sebelumnya telah diuji coba dengan dioperasikan secara fungsional pada saat momen mudik Lebaran 2023 yang dilalui lebih dari 83 ribu kendaraan dan tidak ada insiden kecelakaan,” katanya.

Dari sisi fasilitas, sambungnya, ruas tol itu juga telah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di jalan tol, dan sebelum beroperasi pihaknya menyosialisasi tanpa tarif atau belum berbayar serta penggunaan kartu uang elektronik bagi pengguna.

“Melihat antusiasme yang cukup besar, kami berharap trafik di ruas tol ini cukup besar. Nantinya untuk estimasi tarif yang berlaku sekitar Rp1.338 per kilometer, akan tetapi untuk detil lebih lengkap akan kami segera menginformasikan setelah dikeluarkan pemberlakuan tarif dari Menteri PUPR,” ucapnya.

Lebih lanjut, perusahaan mengimbau pengguna jalan untuk selalu mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, serta memastikan kecukupan saldo UE sebelum memasuki gerbang tol.

Apabila pengguna jalan lupa mengisi saldo kartu Uang Elektronik (UE), dapat menggunakan aplikasi HK Toll Apps yang dimiliki oleh Hutama Karya dimana terdapat fitur Cek Saldo UE dan juga dapat melakukan Top up saldo UE.

“Selain itu, agar pengguna jalan tol dapat berkendara dengan kecepatan minimum dan maksimum sesuai yang dipersyaratkan dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat,” imbaunya.

Sementara itu, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mengatakan meski baru sosialisasi terbatas, namun antusias masyarakat menggunakan ruas tol ini cukup tinggi.

“Hingga saat ini traffic-nya sangat tinggi, sudah 1.000 kendaraan yang melintas. Perkiraan kita per hari ada 3.000 kendaraan yang menggunakan Tol Indralaya-Prabumulih ini,” ujarnya.

Ia berharap Hutama Karya secepatnya menyelesaikan kekurangan ruas tol lainnya agar jalur tol di Sumsel tersambung sesuai dengan konsep Trans Sumatera.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Industri Kompas

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *