Ini Dia Beragam Isu yang Jadi Perhatian Pelaku Pasar Keuangan Pekan Ini

Notulen rapat Federal Reserve bakal menjadi perhatian utama para investor guna mencari panduan mengenai perkembangan suku bunga.

Data penjualan dan pendapatan ritel juga akan memberikan wawasan tentang kesehatan belanja konsumen sementara dari Tiongkok yang diperkirakan akan menggarisbawahi kekhawatiran atas pemulihan yang goyah di negara dengan perekonomian nomor dua di dunia tersebut.

Melansir Investing.com, Senin, 14 Agustus 2023, berikut isu-isu yang menjadi perhatian para pelaku pasar keuangan:

1. Notulen The Fed
Sebelum pasar mulai mengalihkan perhatiannya kepada pertemuan tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming pada akhir bulan ini, investor akan fokus pada notulen yang dirilis Rabu, 16 Agustus 2023 waktu setempat, dari rapat kebijakan bank sentral pada periode Juli 2023.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan lalu dan membuka peluang untuk kenaikan lain di September. Notulen tersebut akan membantu investor mengukur minat untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, meski pasar berekspektasi atas jeda di September.

Data minggu lalu menunjukkan, meskipun konsumen AS dan harga produsen meningkat moderat pada Juli, namun tren keseluruhan mengindikasikan bahwa tekanan inflasi berkurang. Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga sebesar 5,25 poin persentase sejak Maret 2022 untuk menurunkan inflasi kembali ke target dua persen.

2. Data ekonomi AS
AS akan merilis data retail sales periode Juli 2023 pada Selasa, 15 Agustus 2023 waktu setempat, yang diperkirakan akan menunjukkan peningkatan permintaan pada awal kuartal ketiga setelah peningkatan yang lebih kecil di bulan Juni.

Data lain diharapkan akan menunjukkan bahwa sektor manufaktur masih kesulitan, Indeks manufaktur Empire State diperkirakan akan jatuh ke wilayah negatif, sementara Indeks manufaktur Philly Fed diprediksi akan tetap berada di wilayah negatif.

Data sektor perumahan diekspektasi akan lebih positif dengan laporan di building permits dan housing starts. Data ini diperkirakan akan menunjukkan tanda-tanda stabilisasi.

AS juga akan merilis laporan mingguan initial jobless claims pada hari Kamis yang diharap akan turun setelah kenaikan yang lebih besar tercatat minggu lalu.

3. Pendapatan ritel
Musim laporan keuangan kuartal kedua berakhir dengan hasil S&P 500 yang memberikan gambaran yang beragam, perusahaan-perusahaan mengalahkan ekspektasi laba analis di tingkat tertinggi dalam hampir dua tahun terakhir meskipun revenue turun ke titik terendah awal 2020.

Perusahaan ritel terbesar di AS akan melaporkan hasil kinerjanya minggu ini, yang akan memberi investor wawasan penting tentang kesehatan belanja konsumen, pendorong utama ekonomi AS.

Home Depot (NYSE:HD) akan melaporkan sebelum pembukaan pasar pada hari Selasa, Target (NYSE:TGT) akan memberikan hasil sebelum pasar dibuka Rabu, diikuti sehari kemudian oleh Walmart (NYSE:WMT). Peritel besar lainnya seperti Macy’s (NYSE:M) Nordstrom (NYSE:JWN), Kohl’s (NYSE:KSS), dan Lowe’s (NYSE:LOW) akan memberikan laporannya dalam beberapa minggu mendatang.

Investor akan berfokus pada apa yang dikatakan oleh perusahaan ritel tersebut soal bagaimana inflasi memengaruhi margin karena harga yang lebih tinggi mengikis daya beli rumah tangga.

4. Data ekonomi Tiongkok
Pemulihan ekonomi Tiongkok pascacovid telah goyah dalam beberapa bulan terakhir setelah kuartal pertama yang kuat, terbebani oleh permintaan yang lemah di dalam dan luar negeri.

Beijing akan mengumumkan data retail sales, industrial production dan fixed asset investment pada Selasa, 15 Agustus 2023 waktu setempat, yang diperkirakan hanya akan isyarat sedikit peningkatan.

Data minggu lalu menunjukkan harga konsumen Tiongkok tercatat terjadi penurunan tahunannya selama lebih dari dua tahun di Juli, menambah tekanan bagi pengambil kebijakan melakukan lebih banyak hal untuk menopang perekonomian.

Pihak berwenang telah berjanji untuk meluncurkan langkah-langkah untuk mendukung perekonomian, meskipun rinciannya masih sedikit, sehingga mengecewakan para investor.

5. Naiknya harga minyak
Harga minyak naik pada hari Jumat setelah International Energy Agency (IEA) memperkirakan rekor permintaan global dan pengetatan pasokan. Ini mendorong harga naik selama tujuh minggu berturut-turut, penguatan beruntun terpanjang sejak 2022.

Permintaan mencapai tingkat tertinggi sepanjang masa sebanyak 103 juta barel per hari pada bulan Juni dan bisa naik ke puncak baru bulan ini, demikian prediksi IEA.

Sementara itu, pengurangan produksi dari Arab Saudi dan Rusia berpeluang membuat terjadi penurunan tajam persediaan selama sisa 2023, yang menurut IEA dapat mendorong harga minyak lebih tinggi.

Pemangkasan pasokan dan prospek ekonomi yang membaik telah menciptakan lebih banyak optimisme di kalangan para investor minyak, analis OANDA Craig Erlam mengatakan kepada Reuters. Namun, ia mencatat tanda-tanda momentum mulai menipis setelah rally yang berkelanjutan.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : okezone.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *