Kilau Emas Dunia Masih Redup ‘Digencet’ Dolar AS
Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk sesi kedua berturut-turut, karena data perdagangan mengecewakan dari Tiongkok hingga peringatan peringkat kredit dari Moody’s untuk bank-bank Amerika Serikat (AS)
Mengutip Xinhua, Rabu, 9 Agustus 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange tergelincir USD10,10 atau 0,51 persen menjadi USD1.959,90 per ons, setelah menyentuh tertinggi sesi di USD1.972,80 dan terendah sesi di USD1.956,50.
Emas berjangka merosot USD6,10 atau 0,31 persen menjadi USD1.970,00 pada Senin, 7 Agustus 2023 setelah naik USD7,30 atau 0,37 persen menjadi USD1.976,10 pada Jumat, 4 Agustus 2023, dan jatuh USD6,20 atau 0,31 persen menjadi USD1.968,80 pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Peringatan peringkat kredit untuk bank-bank AS dan beberapa pendapatan perusahaan yang lemah memicu pelarian modal ke dolar AS dan obligasi pemerintah.
Keputusan Moody’s untuk meninjau beberapa bank besar AS untuk kemungkinan penurunan peringkat dan peringkat utang yang lebih rendah pada beberapa bank kecil dan menengah, juga menambah sentimen penghindaran risiko (risk-off).
Terlepas dari penguatan dolar, harga emas bertahan dengan baik dibandingkan dengan komoditas lain, menurut analis pasar.
Di sisi lain, investor juga tengah menunggu rilis indeks harga konsumen AS Juli pada Kamis dan indeks harga produsen pada Jumat.
Adapun, perak untuk pengiriman September turun 42,50 sen atau 1,83 persen menjadi USD22,807 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD22,70 atau 2,45 persen menjadi USD904,20 per ons.
Sumber : medcom.id
Gambar : Media Sumutku