Rupiah Loyo ke Rp15.063 Akibat Terseret Pelemahan Aset Berisiko
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.063 per dolar AS pada Kamis (6/7) ini. Mata uang Garuda melemah 46 poin atau minus 0,31 persen dari posisi sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Tercatat dolar Singapura menguat 0,02 persen, yuan China 0,05 persen, yen Jepang 0,16 persen, dan dolar Hong 0,01 persen.
Sedangkan, rupee India melemah 0,25 persen, baht Thailand minus 0,11 persen, peso Filipina minus 0,34 persen, dan won Korea Selatan minus 0,4 persen.
Sementara, mayoritas mata uang utama negara maju bergerak di zona merah. Dolar Kanada melemah 0,03 persen, euro Eropa minus 0,05 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,02 persen.
Di sisi lain, franc Swiss dan dolar Australia masing-masing menguat 0,02 persen dan 0,08 persen.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memproyeksi rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini. Menurutnya, pelaku pasar menanggapi sinyal dari bank sentral AS (The Fed) yang akan menaikkan suku bunga acuannya paling tidak dua kali lagi tahun ini.
Sinya tersebut diketahui dari notulen rapat The fed yang dirilis dinihari tadi.
Lukman menyebut sentimen pasar terhadap aset berisiko juga terlihat negatif pagi ini, di mana indeks saham Asia bergerak turun di pembukaan pasar.
“Ini bisa menambah sentimen pelemahan ke rupiah yang juga aset berisiko,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Ariston pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15 ribu sampai Rp15.050 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia