Harga Emas Dunia Terkerek Dolar AS yang Jatuh
Harga emas naik tipis pada hari Senin karena dolar jatuh menjelang data inflasi utama yang dapat menentukan tindakan dalam beberapa minggu mendatang oleh bank sentral utama dunia, yang sebagian besar bersiap untuk suku bunga yang lebih tinggi.
Melansir investing.com, Selasa, 27 Juni 2023, kontrak emas Agustus bulan depan di Comex New York menetap di USD1.933,80 per ons, naik USD4,20, atau 0,2 persen, pada hari itu.
Harga tersebut merupakan pertama kalinya emas AS tidak mencapai titik terendah tiga bulan sejak angka terendah di level USD1.919,85.
“Investor mengadopsi sikap yang lebih hati-hati karena bank sentral utama terus memerangi inflasi dengan kenaikan suku bunga pada saat sebagian besar diyakini sudah berhenti dan bersiap untuk bergerak ke arah yang berlawanan,” tulis Analis FXStreet, Valeria Bednarik.
Sementara itu, Analis Platform Perdagangan Online Oanda Ed Moya mengatakan dolar telah reli karena permintaan yang kuat untuk Treasuries karena investor khawatir tentang prospek pertumbuhan global.
“Setelah jatuh ke level USD1.920, emas mulai menarik aliran safe-haven karena aksi jual pasar saham meningkat,” ucapnya.
Inflasi yang lebih tinggi dari yang diinginkan oleh AS kepada otoritas Eropa menunjukkan bahwa ekonomi di kedua sisi Atlantik berjalan dengan baik untuk menjaga permintaan safe-haven tetap hidup untuk logam kuning.
Tetapi dengan bank sentral dari Fed hingga BoE dan ECB mengincar lebih banyak kenaikan suku bunga. Akibatnya, dolar dan imbal hasil Treasury AS dapat melihat lonjakan baru pada titik pertengahan tahun, membebani emas.
Investor pun akan mendapatkan pembaruan baru tentang kemungkinan jalur suku bunga di masa depan pada Jumat dengan rilis data Mei tentang indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, pengukur inflasi pilihan Federal Reserve.
Sumber : Medcom.id
Gambar : Pikiran Rakyat