KBRI Ungkap Kondisi WNI di Rusia dalam Keadaan Aman
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia, Jose Tavares, memastikan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Rusia dalam keadaan aman usai pasukan tentara bayaran Wagner berupaya untuk melakukan pemberontakan.
Jose mengungkapkan jumlah WNI yang tercatat tinggal di daerah Rostov-on-Don dan Voronezh saat ini.
“WNI dalam keadaan aman,” kata Jose Tavares, dilansir detikcom, Minggu (25/6).
“Di Rostov-on-Don ada 11 orang dan di Voronezh ada 14 orang,” ungkapnya.
Selain itu, Jose juga mengungkapkan kondisi di Rusia usai bos Wagner Yevgeny Prigozhin menarik mundur pasukan tentara bayarannya dari Rostov-on-Don.
Menurut keterangannya, kondisi di wilayah tersebut sudah kembali normal.
“Kondisi sekarang kembali normal karena Private Military Wagner sudah kembali ke kampung mereka.
Pihak KBRI, kata Jose, akan terus memberikan imbauan kepada WNI di Rusia sesuai perkembangan situasi.
“Imbauan dapat kami sampaikan sesuai perkembangan situasi. Seringkali imbauan bisa cukup melalui WA group saja,” jelas Jose.
“Imbauan kami sampaikan untuk antisipasi perkembangan terburuk dan untuk memberikan perlindungan semaksimal mungkin kepada WNI,” tambahnya.
Sebelumnya, KBRI di Moskow merilis tujuh imbauan keamanan untuk WNI di Rusia menyusu keputusan pemerintah setempat menyikapi pemberontakan Wagner.
Dalam pernyataan di media sosial, KBRI Moskow mengimbau WNI di Rusia untuk tetap tenang dan menghindari sejumlah lokasi di negara tersebut.
KBRI Moskow juga meminta WNI untuk selalu membawa dokumen identitas atau paspor dalam bepergian dan beraktifitas sehari-hari. Hal itu terkait dengan peningkatan penjagaan keamanan di tempat-tempat umum, termasuk transportasi umum.
Kemudian, WNI diimbau untuk membatasi perjalanan ke luar kota kecuali ada keperluan mendesak. KBRI Moskow juga meminta “seluruh WNI di Rusia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke Rostov dan Voronezh hingga situasi setempat kondusif.”
KBRI Moskow juga meminta WNI yang ada di Rostov dan Voronezh untuk mematuhi arahan pemerintah setempat untuk tidak keluar rumah atau kediaman masing-masing bila tak ada keadaan mendesak.
Pasukan tentara bayaran Rusia, Wagner, sebelumnya berbalik arah dengan menyerang negara beruang merah tersebut. Aksi itu terjadi setelah Wagner menuding pasukan Rusia menyerang kamp kelompok tentara bayaran tersebut.
Namun, Prigozhin mengatakan menarik mundur pasukan tentara bayarannya demi menghindari pertumpahan darah di Moskow, Rusia.
Sumber : Cnnindonesia.com
Gambar : Republika