Harga Minyak Naik Dipicu Dampak Pemberontakan di Rusia pada Pasokan
Harga minyak naik pada perdagangan Senin (26/6) setelah investor mengkalkulasi dampak gagalnya serangan pemberontak Rusia, Wagner, terhadap pasokan minyak dunia.
Pasar khawatir tentang ketidakstabilan politik di Rusia serta dampaknya terhadap pasokan minyak mintah dunia lantaran negara tersebut merupakan salah satu produsen besar.
Kontrak berjangka Brent naik 1,3 persen menjadi US$74,80 per barel. Sementara, kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga terkerek 1,3 persen menjadi US$70,88 per barel.
Pemberontakan Warger dapat diredam akhir pekan lalu setelah tentara bayaran itu menarik diri dari Kota Rostov, di selatan Rusia. Namun, langkah Presiden Vladimir Putin selanjutnya membuat investor was-was.
Analis RBC Capital Markets Helima Croft mengatakan ada kekhawatiran Putin akan mengumumkan darurat militer, menyetop aktivitas di pelabuhan muat utama dan fasilitas energi, berpotensi menghentikan ekspor jutaan barel minyak.
Tentara bayaran Rusia melakukan pemberontakan singkat pada Sabtu, menduduki Rostov dan bergerak ke Moskow menuntut pemecatan komandan militer Rusia yang bertanggung jawab atas perang di Ukraina.
Tentara Wagner kemudian mundur setelah mencapai kesepakatan yang menjamin keselamatan mereka dan pengasingan pemimpin mereka, Yevgeny Prigozhin, ke Belarusia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan gejolak di Rusia bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan.
Di sisi lain, pasar sudah gelisah tentang prospek pertumbuhan yang semakin gelap, karena pemulihan China pasca-pandemi terhenti dan suku bunga global tetap tinggi.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Indozone