Rupiah Redup ke Rp14.872 Meski Inflasi AS Turun
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.872 per dolar AS pada Rabu (14/6) pagi. Mata uang Garuda melemah 9,5 poin atau 0,06 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,13 persen, baht Thailand menguat 0,22 persen, peso Filipina melemah 0,04 persen, won Korea Selatan melemah 0,18 persen, dan yuan China menguat 0,06 persen.
Dolar Singapura menguat 0,04 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,01 persen, poundsterling Inggris menguat 0,04 persen, dan franc Swiss menguat 0,07 persen.
Lalu, dolar Australia menguat 0,22 persen, dan dolar Kanada menguat 0,10 persen.
Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan rupiah kemungkinan berbalik arah menguat setelah rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Namun penguatan bakal terbatas karena investor masing menunggu kebijakan suku bunga the Fed.
“Investor mata uang masih cenderung wait and see menjelang FOMC malam ini,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp14.800 per dolar AS hingga Rp14.900 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Suara.com