Demo Buruh di Patung Kuda, Arus Lalin Arah Istana Dialihkan
Arus lalu lintas dari arah Patung Kuda menuju Istana Negara dialihkan imbas unjuk rasa yang dilakukan oleh massa buruh, hari ini.
Pengalihan arus juga berlaku untuk arah sebaliknya, atau dari arah Istana Negara menuju ke Patung Kuda.
“Sekarang sedang persiapan pengalihan arus di Jalan Merdeka Barat, dua-duanya kita tutup,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi, Senin (5/6).
Disampaikan Komarudin, ribuan personel dikerahkan untuk mengamankan demo buruh hari ini. Termasuk juga demo oleh tenaga medis yang digelar di depan Gedung DPR.
“Personel pengamanan untuk hari ini ada 2.432, itu termasuk Patung Kuda dan DPR,” ucap dia.
Komarudin mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari ruas-ruas jalan yang digunakan untuk unjuk rasa guna menghindari kemacetan.
Selain itu, Komarudin juga meminta kepada massa pedemo untuk menyampaikan aspirasinya secara tertib dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Untuk para pengunjuk rasa silakan sampaikan pendapat secara tertib, dan kami dari kepolisian siap memberikan pengawalan dan pelayanan jalannya aksi atau aktivitas masyarakat,” tuturnya.
Hari ini elemen buruh yang berasal dari Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Depok bakal menggelar demonstrasi menentang Perppu Cipta Kerja di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan Istana Negara. Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengklaim massa yang terlibat demonstrasi diperkirakan mencapai 2.000 orang.
“Massa aksi berasal dari 4 konfederasi besar di Indonesia yaitu KSPI, ORI KSPSI, KPBI, dan KSBSI yang dipimpin Dharta Pakpahan,” kata Said lewat keterangan tertulis pada Minggu (4/6).
Dalam aksi ini, para buruh membawa tiga tuntutan. Yakni, mencabut Undang-Undang Cipta Kerja; revisi parliamentary threshold empat persen dari suara sah nasional harus juga dimaknai empat persen dari jumlah kursi DPR RI; dan menghapus presidential threshold 20 Persen.
Said menilai ketiga hal itu adalah tiga paket Undang-Undang yang menyebabkan demokrasi terpimpin dan merugikan masa depan kaum buruh.
“Tiga paket undang-undang menyebabkan demokrasi terpimpin. Demokrasi tidak berpihak pada rakyat. Demokrasi yang hanya berpihak pada kepentingan pada elite politik dan oligarki,” jelas Said.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : SinPoi.id