Rupiah Merangkak ke 14.943 per Dolar Meski Diramal Akan Kembali Lesu
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.943 per dolar AS pada Jumat (26/5) pagi. Mata uang Garuda menguat 9 poin atau 0,06 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah. Baht Thailand melemah 0,11 persen, dolar Singapura melemah 0,04 persen, won Korea Selatan melemah 0,12 persen, peso Filipina melemah 0,53 persen, dan yuan China melemah 0,28 persen. Sedangkan yen Jepang menguat 0,01 persen.
Senada, mata uang utama negara maju juga melemah. Tercatat euro Eropa melemah 0,02 persen, poundsterling Inggris melemah 0,05 persen, dolar Australia melemah 0,10 persen, dan dolar Kanada melemah 0,05 persen. Sedangkan franc Swiss menguat 0,04 persen.
Kendati, penguatan rupiah diprediksi tak bertahan lama. Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memprediksi rupiah bakal melemah dipicu oleh penguatan dolar AS, yang ditopang oleh rilis data PDB AS kuartal pertama yang direvisi naik ke 1,3 persen dari sebelumnya 1,1 persen.
“Data ekonomi AS yang membaik ini bisa menjadi alasan bagi Bank Sentral AS untuk mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi, bahkan bisa menaikannya lagi,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Ariston memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp14.900 hingga Rp15 ribu per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia