Juara Indonesian Idol, Salma Salsabil Dibebaskan dari Kuliah Praktikum
Pihak Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta membebaskan Salma Salsabil ‘Aliyyah Putri Mandaya dari seluruh tugas atau kuliah praktikum setelah menjuarai ajang pencarian bakat Indonesian Idol XII tahun ini.
Mahasiswi semester VI D4 jurusan Penyajian Musik di Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) tersebut dinilai telah menuntaskan semua, termasuk sisa mata kuliah praktik oleh kampus dan dianggap sudah menguasai kemampuan bermusik.
Rektor ISI Yogyakarta Timbul Raharjo mengatakan keputusan tersebut diambil setelah menimbang kualitas ajang Indonesian Idol itu sendiri, mulai dari tahap seleksi/audisi hingga eliminasi.
Tak hanya itu, Salma juga disebut sudah melalui semuanya sampai akhirnya menjadi juara ajang pencarian bakat tersebut. Dengan melewati keseluruhan proses itu, kampus melihat Salma sudah mumpuni dalam praktik olah vokal.
“Proses seleksi begitu ketat, baik itu dari masyarakat (voting), juga dari para juri yang bukan ecek-ecek. Mereka berkemampuan tinggi di bidangnya,” kata Timbul saat dihubungi, Kamis (25/5).
“Bahkan sampai dia tampilannya, retorika, attitude bagaimana, itu kan dia sudah mendapatkan semua,” sambungnya.
Timbul mengatakan atas dasar itu, ISI Yogyakarta memberikan konversi dan ekuivalensi kepada Salma. Sehingga, semua mata kuliah praktik Salma dibebaskan.
Selain itu, keputusan kampus dinilai sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemendikbudristek.
Timbul kemudian mengungkapkan kegiatan perkuliahan Salma sesungguhnya hanya menyisakan sedikit mata kuliah teori. Setelah semuanya tuntas, Salma bakal diminta merampungkan Tugas Akhir (TA) dan disarankan membahas proses menempuh kompetisi Indonesian Idol.
Pihak ISI menyarankan topik tersebut agar bisa menjadi pembelajaran bagi rekan-rekan atau adik-adik tingkatnya. Setelah menuntaskan itu, Salma disebut bisa langsung wisuda.
“(Tinggal) TA aja, langsung lulus. Sebagai institusi yang bertanggung jawab atas dia (Salma), karena sudah menang Idol itu biasanya anaknya itu sibuk di industri, sehingga kadang lupa kuliahnya, padahal tinggal TA saja,” imbuhnya.
“Toh, Salma tetap nanti masuknya ke industri. Karena dia di program studi D4, yang vokasi. Kira-kira (syarat) lulus setelah 140an SKS, teori sama praktik. Vokasi rata-rata bisa diambil semua 8-9 semester. Itu seperti S1 tapi vokasi, kan ada vokasi, ada akademik yang teorinya lebih banyak,” lanjut Timbul.
ISI juga kemungkinan bekerja sama dengan mahasiswa kelahiran Probolinggo, Jawa Timur itu sebagai percontohan sekaligus membangun branding kampus yang sukses menelurkan juara Indonesian Idol.
Timbul pun menjanjikan konversi dan ekuivalensi setimpal bagi semua mahasiswanya yang mampu menorehkan prestasi di luar kampus. Baginya, pembelajaran tak hanya diperoleh lewat jalan pendidikan formal.
“Ibaratnya, tidak belajar di kolam saja tapi juga di laut. Di laut kan hempasan ombaknya lebih keras. Seperti Salma itu kan perjalannanya tidak mudah, empat kali ikut (audisi) baru lolos sekarang. Selain Salma ada dua yang dari ISI yang ikut Indonesian Idol. Mereka juga berkompetisi sama Salma,” tuturnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia