Tumbuh 1,6% di Kuartal I-2023, Ekonomi Jepang Sudah Mulai Pulih?
Ekonomi Jepang pada kuartal I-2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,6 persen dari sebelumnya minus 0,1 persen, juga lebih tinggi dari diperkirakan yang hanya 0,8 persen. Pertumbuhan ini karena belanja konsumen yang meningkat dan pariwisata yang sudah dibuka kembali.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pariwisata yang dibuka kembali berkontribusi sebesar dua persen (yoy) pada pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2023.
Belanja barang-barang tahan lama juga naik menjadi 5,9 persen dari kuartal sebelumnya. Kebangkitan ini memberikan harapan baru akan kemampuan pulih dan konsisten menuju pemulihan ekonomi.
“Stabilitas pemulihan ekonomi menjadi salah satu poin penting yang harus diperhatikan, karena perlambatan ekonomi global akan membuat volatilitas pemulihan menjadi lebih sulit,” tutur Nico dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Mei 2023.
Tingkat pertumbuhan belum secepat prapandemi
Meski pertumbuhan ekonomi telah kembali, sambung Nico, tapi tingkat akselerasi belum secepat sebelum pandemi. Konsumsi swasta naik dari 0,2 persen menjadi 0,6 persen. Kemudian investasi bisnis juga naik dari 0,7 persen menjadi 0,9 persen.
“Pertumbuhan ini ada kemungkinan kembali melambat seiring dengan perlambatan ekonomi global, sehingga akan menurunkan nilai ekspor dan investasi bisnis,” jelas dia
Menurutnya, kenaikan harga yang masih terjadi masih akan menurunkan pendapatan riil, dan membatasi pemulihan belanja masyarakat.
Di sisi lain, belanja konsumsi dan bisnis diharapkan akan berkontribusi pada kuartal ke II-2023, meski ada bayang-bayang penurunan. Pemulihan ekonomi ini menjadi angin segar bagi Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida yang berharap pemulihan berjalan sebagaimana mestinya.
Dari sisi Pemerintah Jepang, ini memberikan sebuah keberhasilan. Tugas tersisa kepada Bank Sentral Jepang, yang diharapkan mampu menjaga akselerasi pemulihan ekonomi, upah, dan inflasi.
“Namun kami belum yakin pertumbuhan ekonomi Jepang ini akan mampu mengubah arah kebijakan Bank Sentral Jepang, karena mereka butuh data yang lebih solid sebelum memutuskan perubahan kebijakan,” kata Nico.
Ekonomi Jepang lewati masa sulit
Pertumbuhan ekonomi Jepang selama ini mengalami masa sulit, pertumbuhan dan kontraksi datang silih berganti sejak pandemi covid-19 mereda. Sejak awal 2021, pertumbuhan ekonomi Jepang terkontraksi sebanyak lima kali dalam sembilan kuartal.
Inflasi Jepang diperkirakan akan berada di kisaran dua persen untuk sementara waktu, meski bank sentral memperkirakan inflasi akan kembali turun karena penurunan biaya energi dan komoditas.
Sumber : medcom.id
Gambar : CNN Indonesia