Rupiah Unjuk Gigi ke Rp14.664 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp14.664 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (2/5) pagi. Mata uang Garuda menguat 10 poin atau plus 0,06 persen dibandingkan penutupan di hari sebelumnya.

Senasib, mayoritas mata uang Asia menguat. Rupee India naik 0,01 persen, dolar Singapura plus 0,03 persen, ringgit Malaysia menguat 0,04 persen, yuan China merangkak 0,06 persen, yen Jepang tumbuh 0,07 persen, peso Filipina melesat 0,10 persen, dan baht Thailand meroket 0,17 persen.

Di lain sisi, won Korea Selatan melemah 0,01 persen dan dolar Hong Kong stagnan.

Mata uang utama negara maju juga mayoritas menguat. Poundsterling Inggris plus 0,04 persen, euro Eropa menguat 0,12 persen, franc Swiss naik 0,07 persen, dolar Australia tumbuh 0,06 persen, dan dolar Kanada turun 0,03 persen.

Namun, Senior Analis DCFX Lukman Leong memproyeksi rupiah bakal tertekan penguatan dolar AS setelah data ISM manufaktur AS yang lebih kuat dari perkiraan. Lukman mengatakan pelemahan akan terbatas karena sentimen positif domestik serta permintaan SBN yang kuat.

“Dari domestik, investor menantikan data inflasi Indonesia April yang diperkirakan akan kembali melambat. Ini akan mendukung rupiah,” katanya kepada CNNIndonesia.com.

Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp14.600 sampai Rp14.700 per dolar AS pada hari ini.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Suara.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *