Pemilik Emas Pesta Pora Setelah Lonjakan Pengangguran Amerika
Harga emas terbang dan menembus level US$ 2.000 per troy ons setelah data pengangguran Amerika Serikat (AS) memburuk.
Pada penutupan perdagangan Selasa (4/4/2023), emas ditutup di posisi US$ 2.019,97 per troy ons. Harga sang logam mulia melesat 1,81%.
Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 8 Maret 2022 di mana emas menembus US$ 2.052.
Lonjakan harga emas sebesar 1,81% sehari adalah yang tertinggi sejak 17 Maret 2023 di mana emas terbang 3,6%.
Lonjakan harga sekaligus membawa emas ke level US$ 2.000 untuk pertama kalinya sejak 8 Maret 2022 atau 12 bulan terakhir.
Harga emas juga masih terbang pada pagi hari ini. Pada perdagangan hari ini, Rabu (5/4/2023) pukul 06:22 WIB, harga emas ada di posisi US$ 2.021,61 per troy ons. Harganya menguat tipis 0,08%.
“Emas kini ditopang oleh banyak faktor positif, termasuk ekonomi melandai,” tutur David Meger, analis dari High Ridge Futures, dikutip Reuters.
Salah satu penopang emas adalah data tenaga kerja AS yang memburuk. Laporan pembukaan lapangan kerja (JOLTS) pada Februari 2023 menunjukkan lapangan pekerjaan baru yang terbuka hanya 9,93 juta.
Jumlah tersebut anjlok 632.000 dibandingkan Januari 2023.
Ini adalah kali pertama jumlah lapangan kerja baru hanya tercatat 10 juta sejak Mei 2021 atau 21 bulan terakhir. Jumlah lapangan kerja baru juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang berada di angka 10,4 juta.
Anjloknya lapangan kerja baru di AS tentu saja menjadi kabar baik bagi emas.
Dengan lapangan kerja yang turun artinya sinyal melandainya inflasi semakin kencang. Sebelumnya, inflasi AS, indeks harga produsen, dan indeks pengeluaran pribadi warga AS juga melandai.
Data-data tersebut menjadi sinyal ada pelemahan ekonomi AS. Artinya, ada peluang bagi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) untuk melunak.
Ekspektasi pasar kini menunjukkan 43% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan Mei mendatang. Sebanyak 57% atau mayoritas melihat The Fed akan menahan suku bunga,
“Dari sisi teknikal, harga emas seharusnya masih akan tetap kuat dan stabil di harga saat ini yang tinggi. Emas bisa saja menembus US$ 2.050 dan jika emas menembus itu maka dengan cepat harganya akan menembus rekor tertinggi,” tutur Alexander Zumpfe, analis Heraeus.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia