Korban Tewas Banjir Bandang Turki Jadi 15 Orang, Tak Ada WNI
Korban yang meninggal dunia akibat banjir bandang di Turki bertambah menjadi 15 orang. Namun, tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa.
Pejabat senior Fungsi Kekonsuleran Kedutaan Besar RI (KBRI) Ankara, Rahmawati, mengatakan sebanyak 12 WNI tinggal di wilayah terdampak banjir. Namun, seluruhnya dalam kondisi selamat.
“KBRI telah melakukan komunikasi dengan 12 WNI yang masih tinggal di Sanliurfa, Adiyaman, dan Diyarbakir. Semuanya dalam kondisi selamat,” ujar Rahmawati seperti tertera di pernyataan resmi KBRI Ankara, Jumat (17/3).
Banjir menerjang wilayah Tenggara Turki akibat hujan deras selama dua hari mulai 15-16 Maret.
Sanliurfa dan Adiyaman memang menjadi dua provinsi yang terkena banjir paling parah. Sebagian Provinsi Diyarbakir juga dilaporkan terdampak banjir.
Ketiga provinsi tersebut merupakan wilayah terdampak gempa M7,7 yang mengguncang Turki pada 6 Februari lalu.
Dalam keterangan KBRI, banjir seluas 25 kilometer itu disebut melanda kamp pengungsian korban gempa dan sejumlah rumah sakit.
Salah satu video yang dibagikan WNI yang tinggal di Sanliurfa menunjukkan arus banjir dipenuhi lumpur menyapu mobil-mobil di sekitarnya.
Sejak 13 Maret, otoritas kebencanaan Turki (AFAD) sendiri telah mewanti-wanti potensi cuaca buruk di sejumlah provinsi di Tenggara Turki.
KBRI Ankara pun memastikan bakal terus memantau perkembangan situasi selama periode 14-20 Maret. KBRI juga bakal berkomunikasi dengan WNI di wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami cuaca buruk tersebut.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia