Inflasi AS Diperkirakan Turun, Rupiah Tinggalkan Level Rp15.500
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.463 per dolar AS pada Kamis (12/1) pagi. Mata uang Garuda menguat 18 poin atau 0,12 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,51 persen, baht Thailand menguat 0,19 persen, peso Filipina melemah 0,72 persen, won Korea Selatan melemah 0,03 persen, dan yuan China menguat 0,08 persen.
Dolar Singapura juga menguat 0,01 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,03 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju mayoritas berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,09 persen, poundsterling Inggris menguat 0,12 persen, dan franc Swiss menguat 0,02 persen.
Lalu, dolar Australia juga menguat 0,14 persen, dan dolar Kanada melemah 0,02 persen.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah bakal menguat, namun terbatas pada pembukaan perdagangan ini. Hal ini didorong oleh investor yang mengantisipasi data inflasi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan turun.
“Sentimen di pasar secara umum positif dalam mengantisipasi data inflasi AS,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp15.400 per dolar AS – Rp15.550 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : detikFinance