Laju IHSG Dibayangi Rupiah, Menguat Tapi Terbatas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Selasa (13/12).
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memaparkan IHSG menunjukkan upaya untuk keluar dari masa konsolidasinya.
“IHSG hari ini berpeluang untuk menguat terbatas. Pergerakan IHSG saat ini menunjukkan upaya untuk keluar dari rentang konsolidasi wajarnya,” kata Willian dalam riset hariannya.
Menurutnya, beberapa sentimen yang memengaruhi adalah fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas. William memperkirakan kedua sentimen ini akan berpengaruh hingga beberapa waktu ke depan.
“Dan masih tercatatnya capital inflow secara year-to-date masih menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia,” tegasnya.
William memprediksi indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.676 dan resistance 6.834. Dengan saham pilihan, ia merekomendasikan BBCA, TLKM, ITMG, AKRA, UNVR, CTRA, ICBP, serta LSIP.
Sementara, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG masih akan melemah karena berada dalam fase bearish.
Bearish ialah tren pergerakan saham yang diam dan cenderung turun. “Pergerakan IHSG masih berada pada fase bearishnya,” jelasnya.
Meski demikian, selama IHSG tidak terkoreksi ke bawah 6.641, maka IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji level 6.799-6.847.
Herditya memperkirakan hari ini IHSG bakal bergerak dalam rentang support 6.607 dan resistance 6.747.
Adapun saham pilihannya adalah INDF, IPPE, ITMG, dan KRYA.
IHSG ditutup di level 6.734 pada Senin (12/12). Indeks saham perlahan menguat 19,33 poin atau plus 0,29 persen usai tertekan selama tujuh hari belakangan.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp12,17triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,68 miliar saham.
Pada penutupan kali ini, 316 saham menguat, 226 terkoreksi, dan 162 lainnya stagnan.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : inews