Pengumuman! Harga Minyak Dunia Nyaris Tembus US$ 60/Barel

Prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan keterbatasan pasokan membuat harga minyak mentah terbang. Harga minyak sekarang sudah berada di posisi tertingginya dalam satu tahun terakhir.

Jumat (5/2/2021) harga kontrak futures (berjangka) Brent naik 0,88% ke US$ 59,38/barel pada 10.00 WIB. Di saat yang sama harga kontrak West Texas Intermediate (WTI) naik 1,01% ke US$ 56,8/barel.

Menurut John Kilduff sebagai mitra di Again Capital, data perekonomian AS yang baik membuat harga minyak di pasar menguat. Data pemesanan pabrik naik 1,1%. Lebih tinggi dari konsensus pasar di 0,7% di bulan Desember.

Data pengangguran juga menunjukkan adanya perbaikan. Jumlah klaim tunjangan pengangguran per 30 Januari 2021 turun menjadi 779 ribu dari sebelumnya 812 ribu pada 24 Januari 2021.

Sentimen positif lain yang turut menopang harga minyak adalah stimulus fiskal di AS. Stimulus merupakan bahan bakar bagi kenaikan harga setiap aset keuangan maupun komoditas.

House of Representative (DPR) AS sudah menyepakati resolusi anggaran pada Rabu waktu setempat. Resolusi tersebut akan diserahkan ke Senat AS dan diprediksi juga akan disepakati di pekan ini. Untuk diketahui DPR dan Senat AS kini sudah dikuasai oleh Partai Demokrat.

Penopang harga minyak selanjutnya adalah kebijakan produksi para kartel yang tergabung dalam OPEC+. Arab Saudi sebagai pemimpin de facto OPEC secara sukarela memangkas produksi sebesar 1 juta barel per hari (bph) untuk Februari dan Maret guna mengkompensasi peningkatan produksi Rusia.

Produksi Rusia meningkat pada bulan Januari tetapi sejalan dengan kesepakatan pengurangan produksi. Produksi kondensat minyak dan gas Rusia naik 120.000 bph menjadi 10,16 juta bph pada Januari dari Desember.

Sementara untuk Kazakhstan, volume output minyak justru turun. Kazakhstan memangkas produksi minyaknya sebesar 2% pada Januari dari bulan sebelumnya karena pemadaman listrik.

Namun keputusan OPEC+ untuk tetap menjaga keseimbangan di pasar mendapat respons positif. OPEC+ masih menargetkan defisit pasokan untuk tahun ini sehingga diharapkan mampu mengerek naik harga si emas hitam yang sudah loyo dalam satu tahun terakhir.

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *