Pekan Penentuan! Harga Emas Bakal Terbang atau Tumbang?

Harga emas semakin bersinar menjelang pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS) dan pertemuan bank sentral AS atau yang dikenal dengan The Federal Reserve (The Fed). Proyeksi melandainya inflasi dan kenaikan suku bunga yang tak sekencang periode sebelumnya diperkirakan membuat pergerakan emas kencang pekan ini.

Pada perdagangan Senin (12/12/2022) pukul 06:02 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.796,68 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,03%.

Penguatan emas pada pagi hari ini memperpanjang tren positif emas yang sudah menguat dalam lima hari beruntun.

Harga emas masih menguat 1,6% secara point to point dalam sepekan.

Seperti diketahui, AS akan merilis data inflasi November pada Selasa (13/12/2022) atau hanya sehari sebelum The Fed menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Ekspektasi pasar memperkirakan inflasi AS akan melandai ke 7,4% (year on year/yoy) pada November 2022, dari 7,7% pada Oktober 2022.

Polling Reuters menunjukkan 93% responden memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps.
Analis dari High Ridge Future, David Meger, memperkirakan emas akan menguat karena market melihat ada harapan pelonggaran.

“Fokus pasar saat ini adalah titik terang di ujung terowongan, titik terang sampai kapan The Fed akan menaikkan suku bunga. Sejauh ini, kondisinya mendukung pergerakan emas,” tutur Meger, dikutip dari Reuters.

Sepanjang tahun ini, pergerakan emas sangat terdampak oleh kebijakan suku bunga The Fed. Kenaikan suku bunga The Fed melambungkan dolar AS sehingga emas tidak menarik karena makin mahal.

Sejak The Fed menaikkan suku bunga acuan pada Maret 2022, harga emas sudah melandai 6,8% atau US$ 131 per troy ons. Emas bahkan terjebak di kisaran US$ 1.600 pada pertengahan September-Oktober 2022.

Analis OANDA Edward Moya mengatakan seberapa besar dampak kebijakan The Fed kepada emas akan sangat tergantung pada besaran kenaikannya serta sinyal kebijakan The Fed ke depan.

Menurutnya, keputusan The Fed akan menjadi kunci utama penggerak pasar hingga akhir tahun.

“Jika inflasi tetap kencang maka The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga 50 bps selama dua rapat beruntun sebelum menahannya. Ini akan menopang harga emas ke depan,” tutur Moya.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Okezone Economy

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *