Celine Dion Alami Penyakit Saraf Langka, Stiff Person Syndrome
Celine Dion mengakui dirinya mengidap penyakit saraf langka yang bernama stiff person syndrome (SPS) yang membuat penderitanya kejang otot yang melemahkan tubuh.
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial pada Kamis (8/12), Celine Dion menyebut kondisinya itu memaksa dirinya untuk menunda dan membatalkan serangkaian jadwal konser.
“Halo semua, saya minta maaf butuh waktu lama bagi saya untuk menyapa kalian semua. Saya amat merindukan kalian semua dan saya tak sabar berbicara langsung kepada kalian di atas panggung,” kata Dion.
“Seperti yang kalian tahu, saya ini selalu terbuka. Saya sebelumnya belum siap mengatakan ini kepada kalian, tapi kini saya siap,” lanjutnya.
Video itu sendiri diunggah Celine Dion dalam dua versi, bahasa Inggris dan Perancis. Dalam video itu, Dion tak kuasa menutupi kesedihannya menyampaikan itu kepada penggemar.
“Saya sudah lama berurusan dengan masalah kesehatan saya, dan sangat sulit bagi saya untuk menghadapi tantangan ini dan berbicara soal apapun yang saya alami,” kata Dion dalam keterangan unggahan itu.
“Baru-baru ini, saya baru didiagnosis mengalami sebuah kondisi saraf yang amat langka yang disebut stiff person syndrome, yang memengaruhi sekitar satu dari sejuta orang,” lanjutnya.
Sementara saya masih mendalami soal kondisi langka ini, kami kini tahu ini yang menyebabkan seluruh kejang yang saya alami selama ini,” kata Celine Dion.
Stiff person syndrome (SPS), menurut Stiff Person Syndrome Foundation, menyerang sistem saraf pusat, terutama otak dan sumsum tulang belakang.
Menurut lembaga tersebut, penderita sindrom ini “bisa menjadi cacat, bergantung pada kursi roda atau berbaring di tempat tidur, tidak bisa bekerja dan merawat diri mereka sendiri”.
Selain itu, kombinasi penyakit ini dengan autoimun bisa menyebabkan gejala seperti kaku yang berlebihan, nyeri yang melemahkan tubuh, dan “kecemasan kronis”.
Mereka juga menyebut kejang yang begitu hebat akibat penyakit ini bisa membuat sendi terkilir “bahkan patah tulang”.
“Sayangnya, kejang-kejang tersebut memengaruhi seluruh aspek dalam kehidupan saya sehari-hari,” kata Dion. “Terkadang menyebabkan kesulitan ketika saya berjalan dan tidak bisa membuat saya menggunakan pita suara untuk bernyanyi seperti biasanya,”
Celine Dion menyebut ketiga anaknya dari mendiang Rene Angelil sangat mendukung dirinya dan memberikan dirinya harapan, selain dari tim dokter “hebat” yang membantu dirinya merasa lebih baik.
“Saya bekerja keras dengan terapis olahraga medis saya setiap hari untuk membangun kembali kekuatan saya dan kemampuan saya untuk tampil lagi,” kata Dion.
“Namun harus mengakui, itu amatlah sulit,” katanya.
Dion mengakui bahwa kondisi ini betul-betul menyakitkan bagi perasaannya karena menyanyi adalah hal yang amat ia cintai. Selain itu, ia begitu merindukan para penggemar setianya.
“Ini menyakitkan bagi saya mengatakan kepada kalian hari ini, ini berarti saya tak akan siap untuk mengulang kembali tur saya di Eropa pada Februari,” katanya.
Celine Dion sendiri sebelumnya dijadwalkan mengadakan tur di Eropa pada musim semi 2023 yang kini diundur menjadi 2024. Selain itu, delapan pertunjukan yang semula dijadwalkan berlangsung Mei hingga Juni 2023 terpaksa dibatalkan.
“Bagi saya untuk bisa menemui kalian lagi, saya tak memiliki pilihan lain selain berkonsentrasi pada kesehatan saya pada saat ini,” kata Dion.
“Dan saya berharap saya menuju pulih. Ini adalah fokus saya dan saya sedang melakukan apapun yang bisa saya lakukan untuk sembuh,” katanya.
Dion pun mengucapkan terima kasih kepada dukungan para penggemar dan doa dari mereka di media sosial. Ia juga berpesan kepada para penggemarnya untuk terus menjaga diri mereka.
“Saya amat mencintai kalian semua dan saya sungguh berharap bisa bertemu dengan kalian sesegera mungkin,” kata Celine Dion sembari menitikkan air mata.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia