Wall Street Ditutup Beragam Menanti Pidato The Fed
Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menjelang pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang dapat memberikan petunjuk tentang besarnya kenaikan suku bunga di waktu mendatang.
Melansir Antara, Rabu, 30 November 2022, Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 3,07 poin atau 0,01 persen, menjadi 33.852,53 poin. Indeks S&P 500 tergelincir 6,31 poin atau 0,16 persen, menjadi 3.957,63 poin. Sementara, Indeks Komposit Nasdaq jatuh 65,72 poin atau 0,59 persen, menjadi 10.983,78 poin.
Investor juga fokus pada protes baru-baru ini terhadap pembatasan covid-19 di Tiongkok, termasuk di pabrik iPhone terbesar di dunia. Saham Apple turun 2,1 persen, melemah untuk sesi keempat berturut-turut.
Seperti diketahui, Powell akan berbicara di acara Brookings Institution pada Rabu waktu setempat tentang prospek ekonomi AS dan pasar tenaga kerja. Investor akan mencari petunjuk tentang kapan Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga yang agresif.
“Tidak ada yang mau membeli sebelum besok ketiga Powell berbicara. Semua orang gelisah dengan apa yang akan dia katakan,” kata Manajer Portofolio Senior Horizon Investments, Ron Saba.
Indeks acuan S&P 500 menuju kenaikan bulan kedua berturut-turut pada November di tengah spekulasi bahwa angka inflasi baru-baru ini menunjukkan sedikit penurunan akan mendorong Fed untuk mengurangi skala kenaikan suku bunga.
The Fed telah memberikan empat kenaikan suku bunga 75 basis poin berturut-turut, dan diperkirakan akan menurunkan kecepatan ke langkah 50 basis poin pada Desember.
Sebuah suatu survei menunjukkan kepercayaan konsumen AS semakin menurun pada November di tengah kekhawatiran yang terus-menerus tentang meningkatnya biaya hidup.
Di sisi lain, Tiongkok mencatat jumlah kasus covid-19 mencapai rekor tertinggi harian dan sebagian besar kota menghadapi penguncian baru, yang semakin mengancam ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Volume perdagangan di bursa AS relatif ringan, dengan 9,6 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan dengan rata-rata 11,2 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
Sumber : medcom.id
Gambar : Liputan6.com