IHSG Diprediksi Lesu Dibayangi Sentimen Kenaikan Bunga The Fed
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Selasa (22/11).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memprediksi ada tekanan terkait potensi kenaikan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed). Namun, masih minim sentimen dari dalam negeri yang membayangi pergerakan IHSG.
“Secara teknikal stochastic membentuk deadcross sehingga mengindikasikan potensi pelemahan,” kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.
Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 7.039 dan resistance 7.096.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya melihat IHSG masih betah dalam rentang konsolidasi wajar dengan pola tekanan yang sudah cukup terbatas. Sementara, potensi naik dalam jangka menengah hingga panjang masih terlihat.
“Momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian saham-saham yang memiliki fundamental kuat dengan likuiditas tinggi,” katanya.
Ia memprediksi indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.921 dan resistance 7.152.
Untuk saham pilihan, William merekomendasikan ASII, ITMG, BBNI, TLKM, AALI, JSMR, KLBF, dan LSIP.
IHSG ambruk ke level 7.063 pada Senin (21/11). Indeks saham melemah 18,93 poin atau minus 0,27 persen dari perdagangan sebelumnya.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp9,25 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,50 miliar saham.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Suara.com