IHSG Diproyeksi Menguat Berkat Inflasi AS Melandai
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan Kamis (17/11).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memprediksi pergerakan candlestick membentuk hanging man dengan stochastic mendekati area oversold mengindikasikan potensi penguatan. Salah satu faktornya adalah optimisme dari inflasi Amerika Serikat yang melandai.
“IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal pergerakan akan didorong optimisme dari inflasi AS yang melandai,” kata Dennies dikutip dari riset hariannya.
Sementara, dari dalam negeri minim sentimen dari data ekonomi.
“Akan didorong pembagian dividen beberapa emiten,” jelasnya.
Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 6.964 dan resistance 7.055.
Senada, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya melihat pergerakan IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi wajar.
Para investor pun tengah menanti rilis data perekonomian tentang tingkat suku bunga acuan.
“Hari ini IHSG berpotensi menguat. Kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang terlihat dari beberapa data perekonomian yang telah terlansir turut memberikan sentimen dalam pergerakan IHSG hari ini,” katanya.
Selain itu para investor asing hingga saat ini masih mencatatkan capital inflow yang masih menunjukkan minat terhadap pasar modal Indonesia.
Ia memprediksi indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.954 dan resistance 7.141.
Untuk saham pilihan, William merekomendasikan ITMG, JSMR, AALI, BBNI, INDF, TLKM, AKRA, dan ROTI.
IHSG ditutup di level 7.014 pada Rabu (16/11). Indeks saham melemah 21.116 poin atau minus 0.30 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp13.034 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23.171 miliar saham.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia