Menanti Rilis Data Inflasi AS, IHSG Diprediksi Lesu Pagi Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan Jumat (11/11).

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menjelaskan ada dua faktor mengapa IHSG hari ini diproyeksi melemah.

Pertama, investor akan mencermati data inflasi AS yang bisa menjadi penentu kebijakan moneter ke depan. Kedua, dari sisi dalam negeri, masih akan ditopang musim rilis kinerja emiten kuartal III 2022.

“Secara teknikal candlestick membentuk long black body dengan pattern double top pada time frame daily mengindikasikan potensi pelemahan,” kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.

Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 6.924 dan resistance 7.038.

Sementara, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya melihat pergerakan IHSG berada dalam rentang sideways bahkan memperlihatkan pola tekanan dalam jangka pendek masih cukup kuat.

Di sisi lain, masih tercatatnya capital inflow secara year to date (ytd) menunjukkan minat investasi ke dalam pasar modal Indonesia masih cukup besar.

“Sehingga peluang terjadinya koreksi wajar dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam jangka panjang IHSG masih menunjukkan pola uptrend,” katanya. Ia memprediksi indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.954 dan resistance 7.172.

Untuk saham pilihan, William merekomendasikan JSMR, BBNI, ASII, SMGR, UNVR, SMRA, KLBF, dan AKRA.

IHSG jatuh ke level 6.966 pada Kamis (10/11). Indeks saham melemah 103,24 poin atau minus 1,46 persen dari perdagangan sebelumnya.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp12,83 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,21 miliar saham.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Republika

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *