AS Catat Pertumbuhan Ekonomi 2,6 Persen, IHSG Rawan Tertekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Jumat (28/10).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memprediksi pergerakan IHSG masih didorong musim rilis kinerja emiten di kuartal III. Selain itu juga investor masih mencermati rilis beberapa data ekonomi dari Amerika Serikat (AS).
“IHSG diprediksi melemah. Candlestick membentuk long white body dengan stochastic membentuk golden cross serta MACD pada tren akumulasi mengindikasikan potensi penguatan,” terang Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.
Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 7.058 dan resistance 7.114.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksi IHSG bakal menguat terbatas setelah berhasil menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.
“Salah satu faktor penopang kenaikan IHSG adalah masih tercatatnya capital inflow secara year to date (ytd). Hal ini menunjukkan bahwa minat investor luar masih cukup besar terhadap investasi di pasar modal Indonesia,” katanya.
Ia memprediksi indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.921 dan resistance 7.123.
Untuk saham pilihan, William merekomendasikan BBCA, TBIG, BBRI, SMGR, GGRM, SMRA, AALI, dan AKRA.
IHSG menguat ke level 7.091 pada Kamis (27/10). Indeks saham menguat 47,82 poin atau plus 0,68 persen dari perdagangan sebelumnya.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp12,81 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,38 miliar saham.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia