Poundsterling Ambil Panggung Kemenangan dari Dolar AS

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), di tengah momentum penguatan poundsterling Inggris. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,13 persen menjadi 112.0320.

Mengutip Xinhua, Selasa, 18 Oktober 2022, mata uang poundsterling melakukan reli setelah Pemerintah Inggris mengumumkan pembalikan sebagian besar langkah-langkah pemotongan pajak September dalam upaya untuk menenangkan pasar. Hal itu dilakukan di tengah potensi krisis yang menghantam keras.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD0,9850 dibandingkan dengan USD0,9729 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi USD1,1363 dibandingkan dengan USD1,1169 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,6294 dibandingkan dengan USD0,6204.

Sedangkan dolar AS dibeli 148,89 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 148,67 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9957 franc Swiss dibandingkan dengan 1,0051 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3721 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3884 dolar Kanada.

Sementara itu, saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal itu terjadi setelah Bank of America menjadi perusahaan keuangan terbaru yang membukukan hasil kuartalan solid, yang mengangkat optimisme tentang musim laporan keuangan perusahaan.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 550,99 poin atau 1,86 persen menjadi 30.185,82. Indeks S&P 500 bertambah 94,88 poin atau 2,65 persen menjadi 3.677,95. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 354,41 poin atau 3,43 persen menjadi 10.675,80.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor konsumer non-primer dan real estat masing-masing melambung 4,23 persen dan 3,89 persen, memimpin keuntungan.

Saham Bank of America melonjak 6,06 persen setelah perusahaan melaporkan perolehan laba kuartal ketiga yang mengalahkan perkiraan pasar karena pendapatan bunga bersih pemberi pinjaman itu didukung oleh kenaikan suku bunga pada kuartal tersebut.

Bank of New York Mellon Corporation juga memberikan laba yang lebih baik dari perkiraan, juga diuntungkan dari suku bunga yang lebih tinggi dengan sahamnya melonjak 5,08 persen.

Secara keseluruhan, suku bunga yang lebih tinggi mendorong pendapatan bunga bagi pemberi pinjaman pada kuartal ketiga, memberi investor harapan musim laporan pendapatan saat ini akan dapat menghalangi ekspektasi yang lebih rendah.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Finansial Bisnis

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *