IHSG Rawan Tertekan Awal Pekan Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Senin (17/10).

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan pelemahan terjadi karena investor masih mencermati data neraca perdagangan yang akan dirilis pekan ini.

“IHSG diprediksi melemah. Candlestick membentuk long black body serta lower high dan lower low dengan stochastic pada area oversold mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlanjut,” kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.

Karena sentimen itu, ia memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 6.771 dan resistance 6.900.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya juga menjelaskan pelemahan juga terjadi karena gelombang tekanan dalam pola gerak IHSG terlihat masih cukup besar. Apalagi di tengah itu, pasar juga masih dibayangi oleh gelombang capital outflow serta pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi selama sepekan lalu.

Namun, ia memperkirakan rilis data neraca perdagangan pada hari ini yang disinyalir masih surplus bisa menahan tekanan itu.

“Potensi naik dalam jangka menengah-panjang masih terlihat sehingga momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian untuk saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan likuiditas tinggi,” katanya.

Ia memprediksi indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.789 dan resistance 6.945. Untuk saham pilihan, William merekomendasikan BBCA, ASII, INDF, JSMR, AKRA, SMRA, TBIG, dan LSIP.

IHSG ambruk ke level 6.814 akhir pekan lalu. Indeks saham melemah 66,09 poin atau minus 0,96 persen dari perdagangan sebelumnya.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp11,42 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,31 miliar saham.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tempo.co

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *