Remaja Tersangka Penembakan di North Carolina Berhasil Ditangkap
Tersangka penembakan di Ibu Kota North Carolina, Raleigh, berhasil ditangkap. Penembakan di Amerika Serikat (AS) itu menewaskan lima orang, termasuk seorang polisi yang sedang tidak bertugas.
Wali Kota Raleigh Mary-Ann Baldwin mengatakan, penembakan itu terjadi di dekat Neuse River Greenway, sebuah jalur yang populer di daerah tersebut.
“Ini adalah hari yang menyedihkan dan tragis bagi kota Raleigh. Tepat setelah pukul 17.00 hari ini, banyak orang tertembak,” katanya dalam konferensi pers, dilansir dari AFP, Jumat, 14 Oktober 2022.
Departemen Kepolisian Raleigh telah mengonfirmasi lima kematian tersebut.
“Penembak merupakan seorang remaja kulit putih, ditahan sekitar pukul 21.30,” kata Letnan Jason Borneo. Ia menambahkan, satu korban dalam kondisi krisis saat ini.
Seekor anjing petugas juga dibawa ke rumah sakit. Ketika ditanya tentang motif penembakan itu, Borneo mengatakan kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Gubernur North Carolina Roy Cooper mengatakan, teror malam itu membuat wilayahnya berada di ambang pintu. “Mimpi buruk dari setiap komunitas telah datang ke Raleigh. Ini adalah tindakan kekerasan yang tidak masuk akal, mengerikan, dan membuat marah yang telah dilakukan,” sambungnya.
Kekerasan senjata adalah masalah utama di Amerika Serikat di mana lebih dari 34.000 orang tewas dalam penembakan sejauh ini pada tahun ini. Lebih dari setengahnya karena bunuh diri.
“Kita harus berbuat lebih banyak,” kata Baldwin.
“Kita harus menghentikan kekerasan tanpa berpikir ini di Amerika. Kita harus mengatasi kekerasan senjata. Banyak yang harus kita lakukan, dan malam ini kita harus banyak berduka,” ungkapnya.
Penembakan massal telah berulang kali mengejutkan Negeri Paman Sam, menyalakan kembali perdebatan tentang pengendalian senjata. Ini menjadi sebuah isu budaya panas yang hanya membuat sedikit kemajuan di Kongres.
Hampir 400 juta senjata beredar di kalangan penduduk sipil di Amerika Serikat pada 2017, atau 120 senjata untuk setiap 100 orang berdasarkan proyek Small Arms Survey.
Sumber : medcom.id
Gambar : Liputan6.com