Rupiah Makin Payah Dekati Rp15.350, Ancaman Resesi Kian Nyata

Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.345 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (11/10) pagi. Mata uang Garuda melemah 27 poin atau minus 0,18 persen dari posisi sebelumnya.

Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat baht Thailand melemah 0,77 persen, won Korea Selatan minus 0,38 persen, yuan China minus 0,07 persen, dan yen Jepang melemah 0,01 persen.

Sedangkan, peso Filipina dan rupee India masing-masing menguat 0,01 persen. Adapun dolar Singapura dan dolar Hong Kong stagnan.

Sementara itu, mata uang utama negara maju kompak melemah. Poundsterling Inggris melemah 0,16 persen, franc Swiss minus 0,09 persen, euro Eropa minus 0,06 persen, dan dolar Kanada minus 0,15 persen.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memproyeksi rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini.

Menurutnya, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif hingga akhir tahun ini cukup tinggi. Sebab, bank sentral AS (The Fed) lebih memprioritaskan pengendalian inflasi dibandingkan pertumbuhan ekonomi.

“Ini menyebabkan spread tingkat imbal hasil antara aset rupiah dan aset dolar AS menipis, sehingga ini memberikan tekanan ke rupiah,” imbuh Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, bayang-bayang resesi global pun mendorong pelaku pasar mengalihkan sebagian asetnya ke aset aman di dolar AS.

Ariston memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.280 sampai Rp15.350 per dolar AS pada hari ini.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Suara.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *