Rupiah Terkapar di Rp15.035 Usai The Fed Kerek Bunga Acuan
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.035 per dolar AS pada Kamis (22/9) pagi. Mata uang Garuda melemah 38,5 poin atau 0,26 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,19 persen, baht Thailand melemah 0,37 persen, peso Filipina melemah 0,88 persen, won Korea Selatan melemah 0,75 persen, dan yuan China melemah 0,45 persen.
Dolar Singapura juga melemah 0,16 persen dan dolar Hong Kong terpantau melemah 0,39 persen.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju yang kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,22 persen, poundsterling Inggris melemah 0,38 persen, dan franc Swiss melemah 0,13 persen.
Lalu, dolar Australia melemah 0,28 persen, dan dolar Kanada melemah 0,60 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memprediksi rupiah berada di zona merah hari ini. Pasalnya, bank sentral AS The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin.
“Dengan keputusan baru ini pasar akan mereposisi portofolio investasinya untuk sementara waktu dan mungkin menarik diri dari aset berisiko sehingga rupiah bisa ikut melemah,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Ariston memperkirakan rupiah bergerak di rentang support Rp14.980 dan resistance Rp15.050 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bloomberg.com