Rupiah Menguat, Tapi Sudah Lewati Rp14.909 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp14.909 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (8/9) pagi. Mata uang Garuda menguat tipis 8,5 poin atau 0,06 persen dari posisi sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,32 persen, dolar Singapura melemah 0,11 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,21 persen.
Lalu, baht Thailand melemah 0,13 persen dan yuan China melemah 0,04 persen. Sedangkan, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, sementara peso Filipina stagnan.
Mayoritas mata uang utama negara maju juga terpantau melemah. poundsterling Inggris melemah 0,23 persen, dolar Australia melemah 0,5 persen, Franc Swiss melemah 0,1 persen dan dolar Kanada minus 0,11 persen. Sedangkan, euro Eropa menguat 0,2 persen.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memproyeksi rupiah melemah hari ini. Menurutnya, pelaku pasar masih menanti rencana kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed, yang agresif dan dampak kenaikan harga BBM subsidi di dalam negeri.
“Potensi tekanan terhadap rupiah vs dolar AS masih terbuka hari ini karena faktor-faktor yang menekan masih belum hilang,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, data trade balance atau neraca dagang China pada Agustus 2022 menunjukkan penurunan surplus bisa memberikan tekanan ke rupiah.
Menurut Ariston, penurunan surplus ini bisa mengindikasikan pelemahan permintaan global atau industri manufaktur di China tidak beroperasi penuh.
Ariston memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp14.880 sampai Rp14.950 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Jawapos.com