Rupiah Tergelincir ke Rp14.977 Jelang Rapat The Fed
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.977 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (20/6) pagi. Mata uang melemah 1 poin atau 0,01 persen dari perdagangan sebelumnya.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak menguat. Dolar Singapura menguat 0,07 persen, won Korea Selatan menguat 0,36 persen, dolar Taiwan menguat 0,03 persen, bath Thailand menguat 0,03 persen, peso Filipina bergerak stagnan, yuan China menguat 0,03 persen, ringgit Malaysia bergerak stagnan, dan rupee India menguat 0,04 persen.
Begitu juga dengan mayoritas mata uang utama di negara maju yang terpantau menguat terhadap dolar AS. Rinciannya, poundsterling Inggris menguat 0,16 persen, franc Swiss menguat 0,02 persen, dolar Australia bergerak stagnan, dan dolar Kanada menguat 0,02 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memprediksi rupiah berada di zona hijau hari ini. Pasalnya, pasar berekspektasi The Fed hanya menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) dalam rapat bulan ini.
Sebelumnya, banyak pihak memproyeksi bank sentral AS akan mengerek suku bunga acuan hingga 100 bps pada Juli 2022.
“Ini membantu mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lain. Sekarang menurut Fed Watch Tools, probabilitas kemungkinan naik 75 bps sebesar 64 persen, sedang 100 bps sebesar 36 persen,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan dalam rapat bank sentral Eropa sebesar 50 bps pada esok hari juga semakin menekan dolar AS.
“Bank sentral global lain juga masih akan menaikkan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi di negara masing-masing, seperti Australia, Inggris, dan Kanada,” jelas Ariston.
Jika bank sentral negara lain ikut mengerek suku bunga acuan, maka spread dengan suku bunga acuan AS semakin besar. Hal tersebut membuat dolar AS tertekan terhadap mata uang sejumlah negara.
Hari ini, Ariston memprediksi rupiah bergerak dalam rentang support Rp14.930 per dolar AS dan resistance Rp15 ribu per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Market Bisnis