Rilis Album Wijayakusuma, Ardhito Pramono Pamerkan Perubahan

Ardhito Pramono resmi merilis debut album penuh bertajuk Wijayakusuma pada Rabu (13/7). Wijayakusuma disebut menjadi kolase penting yang menandai perubahan personal dari dirinya.

“Melalui album ini, gue merasakan perubahan yang jauh lebih baik, jauh lebih sehat dan segar, jauh lebih kreatif, dan bisa membedakan yang baik dan buruk,” ungkap Ardhito Pramono kepada CNNIndonesia.com saat menggelar konferensi pers album Wijayakusuma di wilayah SCBD, Rabu (13/7).

“Album ini berisikan keresahan, penyesalan, keindahan, dan hal-hal yang terjadi pada diri gue beberapa tahun belakangan,” imbuhnya.

Perubahan itu juga dirasa Ardhito dalam musikalitasnya yang kini disebut lebih dewasa karena mulai berani mengeksplorasi warna dan suara lain untuk masuk ke album barunya.

“Untuk musik, gue merasa jauh lebih dewasa, dan bisa lebih memikirkan matang-matang, berdiskusi dengan orang lain tentang sebuah proses berkarya. Jadi pada intinya, gue merasa lebih baik (melalui album ini),” lanjutnya.

Dalam debut album penuhnya, Ardhito Pramono juga memilih menggunakan bahasa Indonesia sepenuhnya dalam delapan lagu terbaru.

Hal tersebut berbeda dengan rilisan sebelumnya yang didominasi bahasa Inggris.

Menurutnya, itu menjadi upaya memelihara fitrah bahasa Indonesia sehingga tak lenyap karena penggunaan bahasa asing.

“Gue melihat banyak sekali dampak kurang baik dari karya gue selama ini yang menggunakan bahasa Inggris,” ungkap Ardhito melalui keterangan pers.

“Gue tidak ingin bahasa Indonesia lenyap digantikan oleh bahasa asing dalam sebuah pengaryaan,” cetusnya melanjutkan.

Ia menggandeng Narpati Awangga alias Oomleo untuk mengarahkan dirinya dalam menulis lirik berbahasa Indonesia.

“Obrolan-obrolan jam 2 pagi bersama Oomleo ini begitu memengaruhi gue untuk lebih bisa mengapresiasi dan menghargai apa yang sudah semestinya, yakni khazanah dan kaidah bahasa Indonesia yang sangat luas,” cerita Ardhito.

“Pembuatan lirik ini pasti dibantu Oomleo karena gue agak terbatas dengan diksi bahasa Indonesia,” imbuh Ardhito berkelakar.

Selain itu, Ardhito juga menyisipkan tata suara serta aransemen ala pop Nusantara pada periode 1950 hingga 1980-an. Proses produksi dipercayakan pada produser Gusti Irwan Wibowo, terutama untuk orkestratik dalam album Wijayakusuma.

Produser lain, seperti Erikson Jayanto dan Hezky Y.H. Nainggolan turut digandeng Ardhito untuk menciptakan album ini.

Album Wijayakusuma, kata Ardhito, akan dipamerkan secara resmi melalui Konser Wijayakusuma yang digelar di Bengkel SCBD pada Kamis (14/7) besok.

Selain itu, Ardhito dan timnya juga menjanjikan Konser Wijayakusuma akan digelar di kota-kota lain, seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan Bali.

Album Wijayakusuma telah rilis pada 13 Juli 2022 dan dapat didengarkan di seluruh layanan pemutar digital.

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *