IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas Dibayangi Inflasi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Rabu (6/7) ini.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memperkirakan indeks menguat sepekan ke depan. Namun, penguatan bersifat sementara karena investor masih khawatir terhadap inflasi dan potensi kenaikan suku bunga.
“Penguatan diperkirakan bersifat sementara dikarenakan minimnya sentimen serta kekhawatiran akan inflasi dan kenaikan suku bunga,” kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.
Ia memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 6.589 dan resistance 6.823.
Sebaliknya, Direktur Utama PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi IHSG berpotensi melemah, dipengaruhi oleh harga komoditas yang sedang tertekan. Menurutnya, investor dapat memanfaatkan tekanan tersebut untuk melakukan akumulasi beli.
“Harga komoditas yang berpotensi akan mengalami tekanan menjadi sentimen yang dapat mempengaruhi pola gerak IHSG dalam beberapa waktu mendatang, peluang tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi beli dengan target investasi jangka menengah maupun panjang,” ungkap William.
Ia memprediksi IHSG bergerak di rentang support 6.589 dan resistance 6.888.
Dia merekomendasikan sejumlah saham, yakni BBNI, KLBF, GGRM, HMSP, ASII, BBCA, UNVR, TLKM, dan JSMR.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 64,09 poin atau 0,97 persen ke level 6.703 pada perdagangan Selasa (5/7).
Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih di seluruh pasar sebesar Rp575,51 miliar.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : iNews.id