Harga Emas Memang Lagi Susah Naik
Harga emas melemah pada awal pekan. Pada perdagangan Senin (3/7/2022) pukul 06:18 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.808,78 per troy ons. Turun 0,08%.
Sejak pertengahan Juni lalu, harga emas lebih sering berkutat di zona pelemahan. Sejak Senin pekan lalu, harga emas juga selalu berakhir dalam zona merah, kecuali pada Jumat di mana emas menguat 0,18%.
Dalam sepekan, harga emas sudah melemah 0,8% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga merosot 2,3%.
Analis dari TIAA Bank, Chris Gaffney,mengatakan faktor terbesar dari pelemahan emas adalah dolar Amerika Serikat (AS). “Dolar AS menguat karena ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga acuan. Penguatan dollar AS terus menekan emas,” tutur Gaffney, seperti dikutip Reuters.
Dollar Index memang melemah 0,07% ke 105,07. Namun, posisi harga tersebut masih tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
Ajay Kedia, dari Kedia Commodities Mumbai, mengatakan melemahnya emas juga disebabkan oleh kebijakan India India yang menaikkan bea impor emas menjadi 12,5% dari 7,5%. “Ini akan langsung mempengaruhi permintaan meskipun permintaan emas mungkin naik pada kuartal III karena banyak festival,” tutur Ajay Kedia, seperti dikutip Reuters.
India menaikkan bea impor emas untuk menurunkan permintaan sekaligus defisit perdagangan. Bea impor akan membuat harga emas makin mahal di India sehingga diharapkan jumlah pembelian turun.
India membukukan defisit neraca perdagangan senilai US$ 24,9 miliar pada Mei 2022, naik drastis dibandingkan defisit sebesar US$ 6,53 miliar pada Mei 2021. Impor emas India melonjak hingga mencapai US% 6 miliar pada Mei 2022 dari US$ 678 juta pada Mei 2021.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Kompas.com