Harga Emas Jatuh karena Data Inflasi
Harga emas dunia merosot lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari keempat berturut-turut, karena investor mempertimbangkan data inflasi Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh USD 10,2 atau 0,56 persen, menjadi USD1.807,30 per ounce.
Ketika perdagangan ditutup untuk Juni, emas telah turun lebih dari 8,0 persen untuk kuartal kedua, membukukan kinerja tiga bulan terburuk sejak kuartal pertama 2021. Untuk Juni sendiri, emas berkurang lebih dari 2,0 persen, melengkapi kerugian bulan ketiga berturut-turut.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, ukuran tekanan inflasi, naik 0,6 persen pada Mei bulan ke bulan, dan 6,3 persen tahun ke tahun, keduanya lebih baik dari ekspektasi pasar.
Data ekonomi lainnya mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS yang disesuaikan secara musiman dalam pekan yang berakhir 25 Juni mencapai 231 ribu, turun 2.000 dari level revisi minggu sebelumnya.
Indeks manajer pembelian (PMI) Chicago dari Institute for Supply Management (ISM) turun menjadi 56 pada Juni dari 60,3 pada Mei. Angka tersebut juga di bawah perkiraan pasar 58, angka terendah sejak Agustus 2020.
Pedagang mengaitkan pelemahan emas dengan pembicaraan tanpa henti Federal Reserve tentang kenaikan suku bunga, dicocokkan dengan kenaikan tertinggi bulan ini dalam 28 tahun oleh bank sentral dalam upayanya untuk mengekang inflasi yang tumbuh pada laju tercepat dalam empat dekade.
“Emas tanpa ragu memiliki kuartal kedua yang mengecewakan. Tapi sisi baiknya, mungkin tepat di mana itu akan mulai rebound,” kata Ahli Strategi Logam Mulia untuk Blue Line Futures di Chicago Phillip Streible dikutip dari Antara, Jumat, 1 Juli 2022.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 38,6 sen atau 1,86 persen, menjadi USD20,352 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD14,6 atau 1,6 persen menjadi USD895,30 per ounce.
Sumber : medcom.id
Gambar : Inilah.com