Dolar Perkasa Ikuti Tren Lonjakan Imbal Hasil Obligasi AS
Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), di tengah momentum penguatan imbal hasil obligasi. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,23 persen menjadi 102,5430.
Mengutip Xinhua, Kamis, 9 Juni 2022, pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0718 dari USD1,0710 di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi USD1,2540 dibandingkan dengan USD1,2588 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7195 dibandingkan dengan USD0,7234.
Sedangkan dolar AS dibeli 134,16 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 132,56 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9778 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9722 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2558 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2527 dolar Kanada.
Pergerakan pasar di atas terjadi karena imbal hasil obligasi AS naik. Imbal hasil dengan tenor 10-tahun AS melayang di atas tiga persen pada Rabu sore, karena investor terus menilai dampak inflasi. Imbal hasil bertenor 30-tahun juga naik. Imbal hasil yang meningkat adalah dolar bullish, sedangkan Imbal hasil yang turun adalah dolar bearish.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat bergerak turun pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB) menghentikan kenaikan beruntun dua hari. Investor terus memantau perkembangan tingkat inflasi dan imbal hasil obligasi karena bisa menjadi penanda pergerakan ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 269,24 poin atau 0,81 persen menjadi 32.910,90. Kemudian S&P 500 merosot 44,91 poin atau 1,08 persen menjadi 4.115,77. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq turun 88,96 poin atau 0,73 persen menjadi 12.086,27.
Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat dan material masing-masing turun 2,43 persen dan 2,1 persen, memimpin penurunan. Sedangkan sektor energi naik 0,15 persen, satu-satunya kelompok yang memperoleh keuntungan.
Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis.com