Harga Minyak Dunia Tergerus di Tengah Kesepakatan OPEC+

Harga minyak dunia sedikit lebih rendah setelah perdagangan berombak pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Arab Saudi menaikkan harga minyak mentah Juli tetapi di tengah keraguan bahwa target produksi yang lebih tinggi untuk produsen minyak OPEC+ akan mengurangi pasokan yang ketat.

Mengutip Antara, Selasa, 7 Juni 2022, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus turun tipis 21 sen atau 0,2 persen, menjadi USD119,51 per barel setelah menyentuh tertinggi intraday USD121,9.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli merosot 37 sen atau 0,3 persen menjadi USD118,50 per barel setelah mencapai level tertinggi tiga bulan di USD120,99. WTI turun USD1 di awal sesi.

Arab Saudi menaikkan harga jual resmi (OSP-official selling price) Juli untuk minyak mentah Arab Light andalannya ke Asia sebesar USD2,10 dari Juni menjadi premium USD6,50 terhadap rata-rata kontrak acuan Oman dan Dubai, tidak jauh dari puncak sepanjang masa yang tercatat pada Mei ketika harga mencapai tertinggi karena kekhawatiran gangguan pasokan dari Rusia.

Kenaikan harga mengikuti keputusan minggu lalu oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutu, bersama-sama disebut OPEC+, untuk meningkatkan produksi pada Juli dan Agustus sebesar 648 ribu barel per hari, atau 50 persen lebih dari yang direncanakan sebelumnya, meskipun kendala dalam kapasitas penyulingan global telah menjaga harga tetap tinggi.

“Masukan minyak mentah ke kilang-kilang AS telah berkurang sekitar 6,0 persen dari periode sama empat tahun lalu dengan pengurangan ini terkait dengan kebutuhan akan penutup minyak mentah yang lebih sedikit sambil berkontribusi pada ketatnya pasar bensin dan solar,” kata Presiden Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch, di Galena, Illinois.

Sedikit ruang untuk meningkatkan produksi

Target yang meningkat tersebar di semua anggota OPEC+, banyak di antaranya memiliki sedikit ruang untuk meningkatkan produksi dan termasuk Rusia, yang menghadapi sanksi Barat setelah invasi ke Ukraina pada Februari.

“Dengan hanya segelintir peserta OPEC+ dengan kapasitas cadangan, kami memperkirakan peningkatan produksi OPEC+ menjadi sekitar 160 ribu barel per hari pada Juli dan 170 ribu barel per hari pada Agustus,” pungkas Analis JP Morgan.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Cnbc indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *