Rupiah Meradang ke Rp14.461 Gara-gara Harga Minyak Naik

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.461 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (6/6). Mata uang Garuda melemah 28,5 poin atau 0,20 persen dari Rp14.432 per dolar AS pada Jumat (3/6) lalu.

Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yuan China menguat 0,9 persen, ringgit Malaysia menguat 0,01 persen, yen Jepang menguat 0,22 persen, dan baht Thailand naik 0,202 persen.

Sementara, won Korea Selatan melemah 0,91 persen, peso Filipina melemah 0,10 persen, dan dolar Singapura minus 0,02 persen. Kemudian, dolar Hong Kong stagnan.

Mata uang utama negara maju juga bergerak bervariasi. Rubel Rusia menguat 0,76 persen dan dolar Kanada menguat 0,12 persen.

Sedangkan, euro Eropa melemah 0,04 persen, poundsterling Inggris minus 0,01 persen, dan dolar Australia minus 0,12 persen. Sementara franc Swiss stagnan.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan melemah hari ini. Sentimen utama datang dari meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi.

“Naiknya kembali harga minyak mentah dunia menjadi pemicu kekhawatiran inflasi,” ungkapnya kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, prospek kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif juga masih mempengaruhi pergerakan nilai tukar lainnya, termasuk rupiah terhadap dolar AS.

Ariston memproyeksi rupiah bergerak di rentang Rp14.400 sampai Rp14.480 per dolar AS pada hari ini.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BeritaSatu.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *