Harga Minyak Meroket Tembus US$121,67 Sambut China Buka Lockdown
Harga minyak dunia meroket pada akhir perdagangan Senin (30/5). Harga minyak mencapai level tertinggi selama dua bulan terakhir karena China melonggarkan mobilitas usai lockdown.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik US$2,24 atau 1,9 persen menjadi US$121,67 per barel.
Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$1,99 atau 1,7 persen menjadi US$117,06 per barel.
“Salah satu alasan adalah pencabutan pembatasan wilayah akibat covid-19 di Shanghai, yang memicu harapan bahwa permintaan minyak akan meningkat lagi di China,” ungkap Analis Commerzbank seperti dikutip dari Antara, Selasa (31/5).
Shanghai mengumumkan lockdown covid-19 selama dua bulan belakangan telah berakhir. Dengan begitu, masyarakat di kota tersebut sudah bisa beraktivitas kembali dan China membutuhkan stok minyak untuk warganya yang juga mulai berkendara.
Selain karena pelonggaran di China, kenaikan harga minyak juga didorong oleh ekspektasi pasar bahwa Uni Eropa (UE) akan mencapai kesepakatan untuk melarang impor minyak dari Rusia.
Larangan lebih lanjut pada minyak Negeri Beruang Merah akan memperketat pasar yang sudah kekurangan pasokan. Terlebih, saat ini permintaan bensin, solar, dan bahan bakar jet meningkat jelang puncak musim panas di AS dan Eropa.
Di sisi lain, OPEC+ menolak seruan Barat untuk mempercepat peningkatan produksi.
Organisasi negara-negara pengekspor minyak itu akan tetap pada rencana awal, yakni menaikkan target produksi Juli hanya sebesar 432.000 barel per hari.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Okezone