Rupiah Terjaga Rp14.641 Berkat Sentimen Surplus Dagang RI
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.641 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (18/5). Rupiah menguat 3 poin atau 0,02 persen dari Rp14.644 per dolar AS pada Selasa (17/5).
Rupiah menguat bersama beberapa mata uang Asia, seperti won Korea Selatan 0,35 persen, yen Jepang 0,16 persen, dan peso Filipina 0,02 persen.
Sementara dolar Hong Kong stagnan. Sedangkan yuan China minus 0,19 persen, baht Thailand minus 0,1 persen, dolar Singapura minus 0,09 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,02 persen.
Di jajaran mata uang utama negara maju, hanya rubel Rusia yang menguat 0,12 persen dari dolar AS. Sisanya, berada di zona merah.
Dolar Australia melemah 0,28 persen, dolar Kanada minus 0,14 persen, euro Eropa minus 0,11 persen, poundsterling Inggris minus 0,11 persen, dan franc Swiss minus 0,06 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra melihat penguatan rupiah masih berasal dari surplus neraca perdagangan Indonesia yang mencetak rekor kemarin. Surplus dagang mencapai US$7,56 miliar per April 2022.
Tapi, rupiah berpotensi dibayangi sentimen negatif dari bank sentral AS, The Federal Reserve. Sebab, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan kenaikan tingkat bunga acuan akan terus dilakukan sampai inflasi turun. Targetnya, inflasi saat ini di kisaran 8 persen bisa turun ke 2 persen.
“Sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif masih menjadi pemicu tekanan untuk rupiah,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Republika