Dolar AS Naik karena Para Pedagang Bertaruh pada Tindakan Agresif Fed
Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena pelaku pasar bertaruh pada langkah kebijakan yang lebih agresif dari Federal Reserve untuk menjinakkan inflasi. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,48 persen menjadi 99,4710.
Mengutip Xinhua, Rabu, 6 April 2022, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0909 dibandingkan dengan USD1,0975 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi USD1,3081 dibandingkan dengan USD1,3116 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7595 dari USD0,7550.
Sedangkan dolar AS dibeli 123,60 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 122,82 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9292 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9262 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2472 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2485 dolar Kanada.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat berakhir melemah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena investor bertaruh pada pengetatan kebijakan agresif dari Federal Reserve untuk menjinakkan inflasi. Sejauh ini, AS masih kewalahan menghadapi ledakan inflasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan sebanyak 280,70 poin atau 0,80 persen menjadi 34.641,18. Sedangkan indeks S&P 500 turun 57,52 poin atau 1,26 persen menjadi 4.525,12. Indeks Komposit Nasdaq turun 328,38 poin, atau 2,26 persen, menjadi 14.204,17.
Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area merah, dengan sektor kebijakan konsumen dan teknologi masing-masing turun 2,35 persen dan 2,19 persen, memimpin penurunan. Sedangkan sektor utilitas naik 0,67 persen, kelompok berkinerja terbaik.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS diperdagangkan lebih rendah dengan semua 10 saham teratas menurut bobotnya di indeks S&P AS Listed Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan suram. Sedangkan Gubernur Fed Lael Brainard berharap pengurangan cepat ke neraca Fed di samping kenaikan suku bunga acuan untuk menurunkan inflasi.
“Sangat penting untuk menurunkan inflasi,” pungkas Brainard.
Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis.com