Banjir dan Longsor Landa 38 Desa di Purworejo, 6.085 Warga Mengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir dan longsor melanda puluhan desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (16/3). Sebanyak 6.085 warga dari 1.518 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
Peristiwa itu terjadi setelah hujan intensitas lebat mengguyur wilayah Kabupaten Purworejo sehingga memicu luapan lima sungai besar, yakni Sungai Bogowonto, Sungai Blangu, Sungai Jali, Sungai Dulang, dan Sungai Kebang.
“Wilayah terdampak banjir mencakup 32 desa di 7 kecamatan. Sedangkan wilayah yang terdampak longsor ada 6 desa di 4 kecamatan,” demikian dikutip dari siaran pers BNPB, Kamis (17/3).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo mencatat ada kurang lebih 11.115 jiwa dari 2.924 KK yang terdampak banjir. Sedangkan yang terdampak longsor sebanyak 7 KK.
“Dari angka tersebut, sebanyak 6.085 jiwa dari 1.518 KK terpaksa harus mengungsi,” ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers, Kamis (17/3).
Sedikitnya 2.924 unit rumah terendam banjir dengan tinggi muka air antara 80-100 cm. Selanjutnya, 7 unit rumah warga terdampak longsor dan ruas jalan di Desa Giyombong tertutup material sehingga menghambat aktivitas dan mobilitas warga.
Hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Purworejo menyebutkan 32 desa di 7 kecamatan terdampak banjir. Sedangkan 6 desa di 4 kecamatan terdampak longsor.
Adapun rincian wilayah terdampak banjir adalah Desa Wingkosangrahan, Desa Wingkomulyo, Desa Kaliwungukidul, Desa Tunjungan, Desa Wonoroto, Desa Ringgit, dan Desa Wingkosigromulyo di Kecamatan Ngombol.
Berikutnya Desa Dlangu, Desa Wironatan, Desa Klepu, Desa Kedungmulyo, Desa Rowodadi, dan Desa Langenrejo di Kecamatan Butuh. Selanjutnya Desa Tangkisan, Desa Pogungkalangan, Desa Pogulurutengah, Desa Kradegan, Desa Bayan, dan Desa Pogungrejo di Kecamatan Bayan.
Kemudian Desa Bapangsari di Kecamatan Bagelan, Desa Katerban di Kecamatan Kutoarjo, Desa Trimulyo, Desa Bendungan dan Desa Rowodadi di Kecamatan Grabag.
Lalu Desa Wonoyoso, Desa Tasikmadu, Desa Kendalrejo, Desa Sikambang, Desa Kalimati, Desa Tanjungrejo, Desa Petuguran dan Desa Sumber di Kecamatan Pituruh.
Sedangkan rincian wilayah terdampak longsor adalah Desa Kaliurip di Kecamatan Kemiri, Desa Kalisemo di Kecamatan Leano, Desa Plipiran, Desa Giyombong, dan Desa Watuduwur di Kecamatan Bruno, dan Desa Redin di Kecamatan Gebang.
BPBD Kabupaten Purworejo juga telah mengirim kurang lebih 2.500-3.000 nasi bungkus kepada warga di pengungsian maupun warga yang bertahan di rumah masing-masing.
“Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa, total kerugian masih dalam proses pendataan lebih lanjut,” ujar Muhari.
Masih terdapat potensi hujan intensitas sedang maupun lebat yang dapat disertai petir di wilayah Kabupaten Purworejo hingga hari ini. Intensitas hujan ringan hingga sedang juga berpotensi terjadi hingga dua hari ke depan.
BNPB mengimbau kepada instansi terkait bersama masyarakat agar melakukan upaya seperti susur sungai, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai dan selokan.
Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama kurang lebih 1 jam, masyarakat di sekitar lereng tebing dan di dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia