Konflik Rusia-Ukraina Memanas, Rupiah Demam ke Rp14.363

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.363 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (22/2) pagi. Mata uang Garuda melemah 36 poin atau minus 0,25 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.327 per dolar AS.

Sementara, mayoritas mata uang di Asia bergerak melemah pagi ini. Tercatat, dolar Hong Kong minus 0,01 persen, dolar Singapura minus 0,06 persen, won Korea Selatan minus 0,35 persen, peso Filipina yang minus 0,08 persen, yuan China minus 0,15 persen, ringgit Malaysia minus 0,12 persen, dan baht Thailand minus 0,20 persen.

Kemudian, yen Jepang naik 0,08 persen, dan rupee India naik 0,20 persen.

Di sisi lain, mata uang di negara maju juga melemah pagi ini. Terpantau, franc Swiss minus 0,07 persen, dolar Kanada minus 0,08 persen, poundsterling Inggris minus 0,13 persen, dan euro Eropa minus 0,04 persen. Hanya dolar Australia yang mampu naik tipis 0,01 persen,

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memproyeksi nilai tukar rupiah berpotensi melemah dengan meningkatnya kembali ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

“Dinihari tadi, Presiden Putin mengeluarkan dekrit yang memerintahkan pasukan Rusia untuk masuk ke dua wilayah sengketa di Ukraina Timur dengan alasan untuk menjaga perdamaian. Rusia akan mengakui dua wilaya sengketa tersebut, yaitu Luhansk dan Donetsk sebagai wilayah yang independen dari Ukraina,” imbuh Ariston kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/2).

Sikap Rusia ini, kata Ariston, langsung memicu kekhawatiran pelaku pasar keuangan bahwa perang besar akan terjadi dan mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko.

Di sisi lain, Ariston berharap mulai menurunnya kasus penularan covid-19 bisa membantu menahan pelemahan rupiah. Ia memprediksikan rupiah akan bergerak antara Rp14.380 hingga Rp14.400 dengan potensi support di Rp14.320.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *