60 Ribu Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Topan Batsirai
Korban tewas akibat Topan Batsirai di Madagaskar pada Senin pagi, 7 Februari 2022, bertambah menjadi 80 orang. Pihak berwenang memprediksi peningkatan korban tewas karena masih banyak puing-puing runtuh yang belum digali.
Pada Rabu pagi, Badan Penanggulangan Bencana Madagaskar (BNGRC) mengumumkan bahwa jumlah korban tewas di pulau Samudra Hindia itu telah meningkat dari 21 menjadi 80 pada malam sebelumnya.
BNGRC mengatakan 94.000 orang menjadi korban Topan Batsirai, 60.000 orang kehilangan tempat tinggal. Banyak LSM dan badan-badan PBB mulai mengerahkan sumber daya dan tim membantu korban topan.
“Saat topan bergerak ke pedalaman, itu menyebabkan banjir yang merusak sawah di keranjang roti pusat Madagascar. Ini meningkatkan kekhawatiran akan krisis kemanusiaan,” sebut BNGRC, seperti dikutip AFP, Kamis, 10 Februari 2022.
“Para ahli Jerman telah tiba di Madagaskar. salah satu yang termiskin di planet ini, untuk “mendukung respons kemanusiaan di daerah-daerah lintas Batsirai”, kata BNGRC, dan pekerjaan sedang berlangsung di 20 jalan dan 17 jembatan yang terputus, mengisolasi desa.
“Kami tahu pasti sawah, tanaman padi yang rusak, akan hilang. Ini adalah tanaman utama bagi orang Malagasi dan mereka akan sangat terpengaruh dalam ketahanan pangan dalam tiga hingga enam bulan ke depan jika kita tidak melakukannya. Selalu segera,” kata Pasqualina DiSirio, direktur Program Pangan Dunia (WFP) di Madagaskar.
Badan PBB itu mendistribusikan makanan panas di Manakara, salah satu daerah yang paling terkena dampak. Banyak LSM, termasuk Action Against Hunger, Handicap International, Save the Children dan Medecins du Monde, dikerahkan sebelum topan.Mereka memberikan , mengatur peralatan dan obat-obatan.
Sumber : medcom.id
Gambar : CNN Indonesia