Sentimen Data Payroll AS Bikin Harga Emas Dunia Terpukul
Harga emas dunia terpukul untuk pertama kalinya dalam empat sesi pada Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Namun harga emas masih bertahan di atas level USD1.800 karena investor menunggu data penggajian (payroll) non pertanian AS.
Mengutip Antara, Jumat, 4 Februari 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD6,20 atau 0,3 persen, menjadi menetap di USD1.804,10 per ons.
Adapun harga emas bertahan di atas USD1.800 lantaran dolar lebih lemah dan sentimen penghindaran risiko (risk-off) di pasar ekuitas membantu melawan tekanan dari lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Indeks dolar turun 0,7 persen ke level terendah lebih dari dua minggu terhadap para pesaingnya. Hal ini membuat emas lebih murah diiringi dengan indeks saham ASyang juga melemah setelah saham Facebook ambruk.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun melonjak menjadi 1,838 persen, tertinggi dalam hampir seminggu setelah kenaikan suku bunga hawkish oleh bank sentral Inggris (BoE). Pejabat The Fed telah mengisyaratkan kenaikan suku bunga bulan depan untuk melawan inflasi yang tinggi.
“Emas sekali lagi terpukul oleh fakta bahwa bank sentral secara bertahap datang ke gagasan bahwa pengetatan akan dijamin untuk mengendalikan inflasi,” kata analis pasar senior Craig Erlam.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS seiring dengan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 1,5 persen menjadi menetap di USD22,375 per ons, menyusul kenaikan 0,5 persen hari sebelumnya. Platinum untuk pengiriman April turun 1,3 persen menjadi berakhir di USD1.030,30 per ons.
Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id